Viral Foto Komodo 'Hadang' Truk: BOPLBF Minta Tak Berasumsi dari Foto, Anggota DPR Ingatkan KLHK
Dalam foto tersebut, truk yang 'dihadang' komodo itu tengah mengangkut besi yang diikat rapi.
Penulis: Daryono
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
TRIBUNNEWS.COM - Foto seekor komodo tengah berhadapan dengan sebuah truk viral di media sosial.
Foto itu diunggah salah satunya oleh akun @gregoriusafioma pada Jumat (23/10/2020).
Dalam foto tersebut, truk yang 'dihadang' komodo itu tengah mengangkut besi yang diikat rapi.
Terlihat dua orang berada di atas truk berwarna hijau itu.
Mengutip Pos Kupang, Senin (26/10/2020), foto tersebut diabadikan di Loh Buaya Pulau Rinca Taman Nasional Komodo dimana di lokasi itu tengah dilakukan pembangunan geopark Jurrasick Park.
Baca juga: Kemenhub Bahas Alur Pelayaran Labuan Bajo, Wae Kelambu, dan Perlintasan Pulau Komodo
Proyek ini merupakan proyek Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Super Prioritas Labuan Bajo yang dikembangkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dengan anggaran Rp 69,96 miliar.
Berikut rangkuman terkait foto komodo itu:
1. BOPLBF Minta Tak Berasumsi dari Foto
Menanggapi foto komodo yang viral itu, Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF), Shana Fatina, mengatakan masyarakat sebaiknya tidak mengambil asumsi dari foto yang ada, karena persepsi bisa dibangun menjadi opini, bukan fakta.
"Sebaiknya kita tidak mengambil asumsi dari foto yang ada, karena persepsi bisa dibangun menjadi opini, bukan fakta," ungkapnya saat dikonfirmasi, Sabtu (24/10/2020) malam sebagaimana diberitakan Pos Kupang.
Baca juga: Pengembangan Wisata Pulau Rinca Taman Nasional Komodo Akan Gandeng KLHK
Menurutnya, Pemerintah sudah pasti mengutamakan kelestarian dan keseimbangan ekosistem dalam melaksanakan pembangunan yang ada.
Shana mengklaim, sejuah ini pemerintah sangat concern terkait pelaksanaan pembangunan di zona pemanfaatan Loh Buaya.
"Pembangunan di Loh Buaya dilakukan dengan hati-hati. Setiap pagi dilakukan briefing terkait keamanan dan keselamatan bukan hanya para pekerja, tetapi juga yang paling penting adalah keamanan satwa yang ada di Loh buaya, agar jangan sampai ada satwa terganggu, sangat hati-hati dengan api, dan lain-lain," ujarnya.
Lebih lanjut, Shana menjelaskan, penggunaan truk dilakukan untuk membawa tiang pancang yang berat dan memperhatikan segala aspek.