Viral Foto Komodo 'Hadang' Truk: BOPLBF Minta Tak Berasumsi dari Foto, Anggota DPR Ingatkan KLHK
Dalam foto tersebut, truk yang 'dihadang' komodo itu tengah mengangkut besi yang diikat rapi.
Penulis: Daryono
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
"Jadi pembangunan fasilitas di Loh Buaya betul-betul dilakukan dengan memperhatikan semua aspek ekologi, sebagaimana sudah direncanakan dalam Environment Impact Assesment atau Kajian Dampak Lingkungan," katanya.
2. Kata Pelaku Wisata
Pelaku pariwisata di Labuan Bajo, Rafael Todowela, ikut menanggapi terkait viralnya foto komodo dengan truk.
Menurut Rafael, kehadiran truk yang ada dalam foto dikarenakan adanya pembangunan 'Geopark' oleh Kementerian PUPR dalam mengembangkan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Super Prioritas Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Menurut Rafael, kendaraan yang hadir di Taman Nasional Komodo mengganggu habitat Komodo.
Rafael menilai, Pembangunan tersebut dapat mengancam eksistensi Komodo sebagai hewan purbakala di TNK, karena dinilai bertentangan dengan UU Konservasi Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.
"Sangat menggangu habitat Komodo, kemudian secara hukum pemerintah melanggar undang-undang tentang konservasi, bahwa yang dimaksud dengan zona pemanfaatan adalah untuk melakukan tracking, untuk memantau Komodo, bukan membangun sarana prasarana yang mengganggu ekosistem, tidak boleh ada bangunan beton, apa yang terjadi adalah membawa eksavator, dump truk yang merusak ekosistem dan komodo akan lari atau hilang karena kebisingan," tegasnya.
3. Anggota DPR RI Ingatkan KLHK
Anggota Komisi IV DPR RI, Yohanis Fransiskus Lema atau Ansy Lema, mendesak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk bersungguh-sungguh menjalankan fungsinya sebagai pertahanan terakhir konservasi di Taman Nasional Komodo (TNK).
KLHK harus menjaga TNK sebagai kawasan konservasi dan rumah alami Komodo, satwa endemik, dan beragam vegetasi baik darat maupun laut.
Hal ini disampaikan politisi muda PDI Perjuangan tersebut ketika menanggapi sebuah foto viral yang beredar terkait pembangunan di kawasan TNK.
“Foto tersebut mengirim pesan simbolik bahwa Komodo tidak nyaman dengan model pembangunan Jurassic Park di TNK. Karena pembangunan tersebut melibatkan truk dan alat berat yang memasuki kawasan konservasi TNK."
"Komodo terusik dengan pembangunan massif berbasis teknologi, karena mengganggu ekosistem lingkungan di TNK” ujar Ansy Lema melalui rilis yang diterima Pos Kupang, Minggu (25/10/2020).
Baca juga: Dokumen yang Wajib Dibawa untuk Liburan ke Taman Nasional Komodo saat New Normal
Ansy mendesak KLHK untuk memahami dan menjalan perannya bukan sebagai pemberi izin, tetapi penjaga konservasi TNK.
(Tribunnews.com/Daryono) (Pos Kupang/Thomas Mbenu Nulangi/Gecio Viana)