Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bukan Gara-gara Depresi Tugas, Siswi SMA di Gowa Bunuh Diri karena Tak Dibelikan Motor Trail

Fakta baru terungkap dari kasus kematian siswi SMA di Gowa yang nekat minum racun serangga.

Editor: Miftah
zoom-in Bukan Gara-gara Depresi Tugas, Siswi SMA di Gowa Bunuh Diri karena Tak Dibelikan Motor Trail
Istimewa
Aparat Polsek Manuju Polres Gowa melakukan olah tempat kejadian perkara di lokasi penemuan jasad perempuan remaja di Dusun Bontote'ne, Desa Bilalang, Kecamatan Manuju, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. 

TRIBUNNEWS.COM- Fakta baru terungkap dari kasus kematian siswi SMA di Gowa yang nekat minum racun serangga.

Motif bunuh diri siswa tersebut ternyata bukan karena depresi PR daring dari sekolah.

Ia kecewa keinginannya untuk beli motor trail tidak dikabulkan oleh orang tuanya.

"MS kecewa tidak dibelikan motor trail orang tuanya, jadi bukan karena depresi tugas-tugas daring dari sekolah," kata Kasat Reskrim Polres Gowa AKP Jufri Natsir kepada wartawan, Selasa (3/11/2020).

Ia mengatakan korban sebelumnya dijanjikan oleh orang tuanya akan dibelikan sepeda motor trail.

Satuan Reserse Kriminal Polres Gowa memeriksa lima orang saksi atas kematian siswa SMA berinisial M (16) yang tewas dengan mulut berbusa.
Satuan Reserse Kriminal Polres Gowa memeriksa lima orang saksi atas kematian siswa SMA berinisial M (16) yang tewas dengan mulut berbusa. (Polres Gowa)

Akan tetapi, permintaan itu tak kunjung dikabulkan pihak orang tua.

MS pun nekat mengakhiri hidupnya dengan meminum racun serangga di dalam kamarnya.

BERITA REKOMENDASI

Polisi juga telah melakukan pemeriksaan forensik pada polsel milik korban.

Baca juga: Identitas Remaja yang Ditemukan Tewas di Bukit Jamur Terungkap, Korban Masih Berstatus Pelajar SMP

Baca juga: FAKTA-FAKTA Pasutri Tewas Berpelukan di dalam Sumur, Evakuasi Jenazah Berjalan Dramatis

Baca juga: Adang Truk untuk Minta Tumpangan, Remaja 15 Tahun Tewas Tertabrak, Sopir Truk Melarikan Diri

Hasilnya polisi tidak menemukan fakta motif hubungan asmara maupun proses belajar daring dari jejak riwayat chat korban.

Hingga saat ini, Satreskrim Polres Gowa telah memeriksa sembilan orang saksi.

Antara lain orang tua, tante, wali kelas, guru, kepala sekolah, hingga sejumlah teman-teman korban.

Jufri mengatakan, korban juga sering berhalusinasi bermimpi seperti layaknya seperti orang mati, diusung jenazahnya dan dimandikan.


Keterangan itu diperoleh polisi berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap orang tua korban.

"Jadi dugaan awal korban meninggal dunia disebabkan karena adanya beban berat akibat belajar daring adalah tidak benar," tuturnya.

Aparat Polsek Manuju Polres Gowa melakukan olah tempat kejadian perkara di lokasi penemuan jasad perempuan remaja di Dusun Bontote'ne, Desa Bilalang, Kecamatan Manuju, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Aparat Polsek Manuju Polres Gowa melakukan olah tempat kejadian perkara di lokasi penemuan jasad perempuan remaja di Dusun Bontote'ne, Desa Bilalang, Kecamatan Manuju, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. (Istimewa)

Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah II Makassar Gowa Fitri Ari Utami menjelaskan pihak sekolah selama ini tidak melakukan pembelajaran daring.

Hal itu dikarenakan keterbatasan akses jaringan internet di wilayah tersebut.

Sehingga, proses belajar dilakukan secara luring yaitu dengan menggunakan modul yang dibagikan oleh masing-masing guru mata pelajaran kepada seluruh siswa.

"Hasil jawaban siswa kemudian dikirim dalam bentuk tulisan yang selanjutnya diserahkan kembali ke pihak guru," ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan, seorang siswi SMA ditemukan tewas dengan mulut berbusa di Kabupaten Gowa, Sabtu (17/10/2020) siang.

Korban dilaporkan berinisial M (16), yang masih berstatus pelajar.

Ia ditemukan tewas dalam kamar rumahnya di Dusun Bontote'ne Desa Bilalang Kecamatan Manuju, Kabupaten Gowa.

Ketika itu korban diduga kuat mengakhiri hidupnya dengan meminum racun.

Dugaan itu ditandai dengan temuan racun tak jauh dari jasad korban di dalam kamarnya.

Korban juga ditemukan dalam kondisi mulut berbusa. Keluarga korban menolak dilakukan autopsi.

"Korban diduga meninggal minum racun karena sisa racun tersebut masih ada ditemukan di bawah tempat tidur korban," kata Kapolsek Mamuju Ipda Jamaluddin kepada wartawan, Sabtu (17/10/2020) lalu.

Ipda Jamaluddin mengatakan, jasad korban pertama kali ditemukan oleh adik kandungnya.

Sang adik kemudian memanggil tantenya untuk melihat kondisi korban dalam kondisi mulut berbusa.

(Tribun Timur/Ari Maryadi)

Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Fakta Baru Kematian Siswi Gowa Terungkap, Bukan Depresi Belajar Daring

Sumber: Tribun Timur
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas