Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Petani di Sikka Dibunuh, Pelaku Tuduh Korban Lakukan Santet, Masalah Warisan Warnai Pertikaian Itu

Memang, sebelum pembunuhan, FR dan UU memiliki masalah pribadi terkait warisan tanah.

Editor: Willem Jonata
zoom-in Petani di Sikka Dibunuh, Pelaku Tuduh Korban Lakukan Santet, Masalah Warisan Warnai Pertikaian Itu
kantipurnetwork.com
Ilustrasi Pembunuhan. Seorang wanita membunuh selingkuhannya saat berhubungan badan karena sang pasangan itu mencekik lehernya. 

TRIBUNNEWS.COM - Petani berinisial FR (60)  asal Desa Nebe, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, NTT jadi korban pembunuhan.

Kejadian pembunuhan itu berlangsung, Jumat (6/11/2020) sekitar pukul 07.00 Wita.

Pelaku diketahui berinisial UU (49). Ia menuduh FR sebagai dukun santet yang menyantet dirinya sebagai alasan melakukan perbuatan kriminal tersebut.




Memang, sebelum pembunuhan, FR dan UU memiliki masalah pribadi terkait warisan tanah.

Baca juga: Pembunuhan Bermotif Perampokan di Deli Serdang Terungkap, Pelaku Sudah 4 Kali Beraksi

“Korban dituduh menyantet pelaku,” jelas Kasat Reskrim Polres Sikka Iptu Agha Ari Septyan di Polres Sikka, Sabtu (7/11/2020).

Sementara utu Kapolres Sikka AKBP Sajimin mengatakan pelaku sudah berencana membunuh korban karena pernah ada dendam di antara mereka.

Baca juga: Bermula dari Obeng, Kasus Pembunuhan Remaja 18 Tahun Terungkap, 2 Pria dan 1 Wanita Ditangkap

ilustrasi penjara
ilustrasi penjara (shutterstock)

Pada Jumat pagi, dengan membawa sebilah parang, UU mendatangi FR yang sedang ada di kebun.

BERITA TERKAIT

Saat itu, UU melihat FR sedang memberi makan babi dan UU sempat memanggil dengan kata, "kawan."

FR yang melihat pelaku, langsung lari namun UU nekat mengejarnya. Saat FR terjatuh, UU langsung mengayunkan parangnya ke leher korban.

"Tidak lama mengejar, korban terjatuh di tanah. Pelaku langsung mengayunkan parangnya satu kali dan mengenai kepala korban. Ia mengayunkan lagi parangnya satu kali lagi ke arah leher sehingga leher korban putus," ujar Sajimin dalam rilis tertulis yang diterima Kompas.com.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas