Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Klaster Baru Covid-19 muncul di Ubud, Pesta Pernikahan dan Penguburan Jenazah Jadi Sumber Penyebaran

Tercatat 28 warga Banjar Tebongkang, Desa Singakerta terkonfirmasi tertular covid-19 Rabu (11/11/2020).

Editor: Willem Jonata
zoom-in Klaster Baru Covid-19 muncul di Ubud, Pesta Pernikahan dan Penguburan Jenazah Jadi Sumber Penyebaran
Pixabay/Tumisu
Ilustrasi virus corona. Herd immunity adalah kondisi ketika sebagian besar kelompok atau populasi manusia kebal terhadap suatu penyakit karena sudah pernah terpapar dan sembuh dari penyakit tersebut. 

TRIBUNNEWS.COM - Klaster baru covid-19 muncul di Ubud, Gianyar, Bali. Tercatat 28 warga Banjar Tebongkang, Desa Singakerta terkonfirmasi tertular virus tersebut, Rabu (11/11/2020).

Dugaan sementara, terdapat dua sumber penyebaran berasal virus, yakni upacara pernikahan dan penguburan jenazah.

Pemkab Gianyar mengkonfirmasi Banjar Tebongkang, Desa Singakerta, Kecamatan Ubud, Gianyar menjadi klaster covid-19, Kamis ((12/11/2020).

Berdasarkan hasil investigasi surveilans, jumlah masyarakat yang terpapar sebanyak 28 orang per Rabu (11/11/2020) sore.

Baca juga: Cegah Penyebaran Klaster Covid-19 saat Libur Panjang,Bamsoet Minta Pengunjung Tempat Wisata Dibatasi

Sampai saat ini Satgas Covid-19 Gianyar masih melakukan investigasi terhadap kotak erat warga yang terpapar.

"Kasus klaster di Banjar Tebongkang Desa Singakerta Kecamatan Ubud dengan jumlah kasus sampai sore hari (Rabu 11 Nove 2020) sejumlah 28 orang. Dari hasil investigasi surveilans, dugaan sementara terdapat dua sumber penularan, yakni dua keluarga yang berbeda tapi masih dalam satu klan/dadia," ujar Sekda Gianyar, Made Gede Wisnu Wijaya.

Kondisi Banjar Tebongkang, Desa Singakerta, Ubud, Gianyar, Kamis (12/11/2020). Sebanyak 28 orang warganya dinyatakan positif covid-19 hingga Rabu (11/11/2020) sore.(Tribun Bali)

BERITA REKOMENDASI

Menurut Wisnu, dugaan sementara, banyaknya masyarakat yang terpapar ini dikarenakan dua kegiatan.

Yakni upacara pernikahan dan penguburan jenazah di banjar setempat.

Baca juga: 1.620 Relawan Jalani Uji klinik 1 dan 2 Vaksin Covid-19 Sinovac, Bagaimana Kondisi Mereka?

"Adapun dua klaster tersebut adalah klaster pernikahan dan klaster penguburan jenazah," ungkapnya.

Terkait klaster pernikahan, kata dia,  saat keluarga IKM melangsungkan pernikahan 28 November 2020.

Hal ini diketahui saat beberapa hari IKM dan anaknya HPM mengalami keluhan batuk dan demam.


"Tanggal 4 November keduannya melakukan tes swab dan  hasilnya keluar dua hari setelahnya dengan hasil positif. Saat ini keduanya sudah dikarantina di Suly Resort," ujarnya.

Ilustrasi virus corona, gejala virus corona, gejala Covid-19, pasien virus corona
Ilustrasi virus corona, gejala virus corona, gejala Covid-19, pasien virus corona ((Shutterstock/Petovarga))

 Setelah hasil tersebut, pihaknya lantas melakukan test swab pada istri IKM, yakni NKP seorang tenaga kesehatan, dan hasilnya pun positif covid-19.

"Istri IKM juga ditest swab dan hasilnya positif. Saat ini masih isolasi di rumah," tandasnya. 

Sementara terkait klaster penguburan, Wisnu menjelaskan, pada 1 November 2020, warga setempat menggelar upacara penguburan jenazah keluarga KY.

Beberapa hari kemudian setelah penguburan, kata dia, KY dan istrinya mengalami keluhan demam dan batuk.

Setelah dilakukan test swab, hasilnya positif dan saat ini sudah menjalani perawatan di RSPTN Unud. 

"Setelah hasilnya dua keluarga ini keluar, tanggal 9 November selanjutnya petugas Puskesmas Ubud 2 melakukan contact tracing dari dua sumber penularan tersebut,” paparnya.

Sebanyak 32 orang selanjutnya dilakukan tes swab di RS Payangan dengan hasil  8 orang dinyatakan positif COVID-19 dan 1 orang dilakukan swab di RSUD Sanjiwani dengan hasil positif.

Total kontak erat sementara yang sudah dinyatakan positif sebanyak 9 orang, saat ini mereka masih proses karantina.

Dan, Rabu tanggal 11 November kemarin hingga pada sore, ditemukan lagi 14 orang yang positif.

Jadi data terakhir, total yang positif sebanyak 28 orang.

Atas kejadian tersebut, berbagai langkah telah dilakukan, mulai dari karantina pada semua masyarakat yang positif, memperluas cakupan contact tracing yang memungkinkan terjadinya penularan secara cepat, serta karantina daerah Banjar Tebongkang.

"Dengan kasus ini kita juga imbau kepada seluruh masyarakat Gianyar agar lebih meningkatkan kewaspadaan dan mengikuti protokol kesehatan dengan mempedomani pergub serta edaran MDA dan PHDI dalam melaksanakan kegiatan keagamaan," tandasnya.

Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Kronologi Dugaan Klaster Pernikahan dan Penguburan Jenazah, 28 Orang di Ubud Positif Covid-19

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas