Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Atap Gudang Es Krim Aice Ambruk, Pria yang Jadi Tulang Punggung Keluarga Tewas, Baru 4 Bulan Kerja

Seorang pekerja meninggal dunia dalam peristiwa ambruknya atap gudang es krim Aice di Medan, Kamis (19/11/2020).

Editor: Widyadewi Metta Adya Irani
zoom-in Atap Gudang Es Krim Aice Ambruk, Pria yang Jadi Tulang Punggung Keluarga Tewas, Baru 4 Bulan Kerja
KOMPAS.COM
Seorang pekerja meninggal dunia dalam peristiwa ambruknya atap gudang es krim Aice di Medan, Kamis (19/11/2020). - Ilustrasi tewas 

Tiap kali pelayat menyalaminya, hampir tiap kali pula dia menyeka air matanya.

Cerita Marzuki, anaknya yang menjadi korban tewas di pabrik es tersebut merupakan anak pertamanya.

Baca juga: Jembatan Ambruk, Warga dan Polsek Tehoru Bangun Jembatan Darurat

Dari tiga bersaudara, Igun adalah anak sulung.

Igun akan dimakamkan di Pemakaman Muslim di daerah tersebut pada Jumat 28 November 2020 pukul 09.00 WIB.

"Anak saya akan dimakamkan esok hari pukul 09.00 lantaran masih menunggu adiknya pulang dari Jawa," sebut Marzuki.

Kata Marzuki, kabar kematian anaknya dia ketahui sekitar pukul 11.00 WIB.

Dia mendapat kabar dari rekan anaknya yang juga bekerja di pabrik es tersebut.

Baca juga: Gempa di Pangandaran, Tiang Listrik di Ciamis Terlihat Berguncang-guncang, Warga Takut Rumah Ambruk

Berita Rekomendasi

Kronologi pasti insiden yang sampai merenggut nyawa anaknya, kata Marzuki, belum diketahuinya.

"Kawan si Igun datang ke rumah memberi kabar kalau anak saya kecelakaan dan sudah berada di rumah sakit."

"Saya tanya kenapa, mereka enggak jawab. Tak beberapa lama anak saya pun dibawa ke rumah ini dan tak saya tahu apakah meninggal di pabrik es atau di rumah sakit," terang Marzuki.

Menurut kabar yang dia dapat, anaknya meninggal karena tertimpa atap dan kayu reruntuhan pabrik es tersebut.

Baca juga: Tower Sutet 500 KV di Batang Jawa Tengah Roboh, 2 Petani Jadi Korban

Setelah beberapa saat jenazah Igun dibawa ke kediamannya, pihak pabrik es tempat Igun bekerja, datang ke rumahnya.

"Pihak pabrik sudah datang, dan katanya mau bertanggung jawab."

"Saat ini mereka masih mengurusi korban yang kritis," sebut Marzuki.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas