Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pesta Pernikahan di Buton Berujung Duka, Ratusan Tamu Undangan Keracunan Makanan, Seorang Meninggal

Bupati Buton La Bakry mengatakan, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan dan RSUD Buton terdapat 212 orang menjalani perawatan. 

Editor: Willem Jonata
zoom-in Pesta Pernikahan di Buton Berujung Duka, Ratusan Tamu Undangan Keracunan Makanan, Seorang Meninggal
earthclinic.com
Ilustrasi keracunan makanan. 

TRIBUNNEWS.COM - Pesta pernikahan di Desa Galanti, Kecamatan Wolowa, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, berakhir duka.

Warga yang menjadi tamu undangan mengalami keracunan makanan. Jumlahnya hingga kini terus bertambah.

Bupati Buton La Bakry mengatakan, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan dan RSUD Buton terdapat 212 orang menjalani perawatan. 

“Sebagian itu sudah kembali dan sebagian besar masih dirawat intensif di rumah sakit dan puskesmas. Ada 1 orang meninggal, balita umur 3 tahun, mengalami dehidrasi dan ada dugaan terlambat dibawa ke rumah sakit,” kata La Bakry saar melihat kondisi warga di RSUD Buton, Selasa.

Baca juga: Bocah 11 Tahun Tewas Diduga Keracunan Kerupuk Kulit Ikan Buntal, Korban Sempat Muntah dan Lemas

Sebelumnya, pada Senin (30/11/2020) sore tercatat 23 pasien yang diduga mengalami keracunan makanan dirawat di UGD RSUD Buton.  

Jumlah warga desa Galanti, Kecamatan Wolowa, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara diduga keracunan usai menyantap makanan di pesta pernikahan terus bertambah.(DEFRIATNO NEKE)
Jumlah warga desa Galanti, Kecamatan Wolowa, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara diduga keracunan usai menyantap makanan di pesta pernikahan terus bertambah.(DEFRIATNO NEKE) (kompas.com)

Namun pada keesokan harinya bertambah menjadi 60 orang.

Selain itu, terdapat juga 142 warga Desa Galanti dirawat di Puskesmas Wolowa dan 10 orang dirawat di Puskesmas Siontapina.  

Baca juga: Pasangan Suami Istri Ditemukan Tewas Berpelukan di Dalam Sumur, Diduga Keracunan saat Perbaiki Pompa

BERITA REKOMENDASI

“Kita berharap penanganan medis dapat segera dapat memulihkan kondisi mereka.  Beberpa Langkah yang dilakukan saat ini, melacak kembali warga jangan sampai masih ada yang tertinggal di rumah gejala mual dan lainnya namun tidak ke rumah sakit, makanya harus segera ke rumah sakit,” ujar La Bakry.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Wolowa, Zainuddin Lanipo mengaku kewalahan merawat 142 pasien yang diduga keracunan makanan ini.

Sebab, sebagian warga terpaksa dirawat di lorong puskesmas.

“Kendala saat ini tidak punya ruangan, karena sudah over kapasitas (pasien) karena puskesmas tidak dipersiapan untuk rawat inap, hanya rawat jalan saja. Jadi kami manfaatkan lorong untuk menampung pasien,” kata Zainuddin.

Zainuddin juga tidak menampik ketersediaan obat di puskesmas semakin menipis.


“Kondisi pasien mulai stabil setelah dipasang inpus sudah mulai stabil, rata-rata yang datang pasien (keracunan) orang dewasa dan anak-anak,” ujarnya.

Terpisah, Kasat Reskrim Polres Buton, AKP Dedi Hartoyo mengatakan telah memeriksa sejumlah saksi terkait kasus tersebut.

Selain itu, pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengambil sampel bahan dan bumbu makanan untuk diteliti Dinas Kesehatan Buton.

“Kami sudah memeriksa pemilik pesta untuk dimintai keterangan. Pemilik pesta kita sudah mintai keterangan dan tidak menutup kemungkinan kita akan memanggil saksi lainnya,” kata Dedi Hartoyo.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Korban Keracunan Makanan Pesta Pernikahan Bertambah Jadi 212 Orang, 1 Balita Tewas

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas