Nasib Ratusan Pengungsi Rohingya di Lhokseumawe, Para Wanita Rawan Jadi Korban Perdagangan Manusia
Sepanjang tahun 2020 sebanyak 394 pengungsi Rohingya yang terdampar di perairan Aceh dan kini mereka ditampung di tempat penampungan BLK Kandang.
Penulis: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di tengah pandemi Covid-19, ratusan pengungsi etnis Rohingya terkatung-katung di laut hingga akhirnya terdampar di perairan laut Lhokseumawe, Aceh.
Catatan Tribunnews, sepanjang tahun 2020 sebanyak 394 pengungsi Rohingya yang terdampar di perairan Aceh dan kini mereka ditampung di tempat penampungan BLK Kandang, Lhokseumawe.
Gelombang pertama kedatangan pengungsi Rohingya pada Rabu (24/6/2020).
Sebanyak 98 imigran Rohingya terdampar di perairan Seunuddon, Kecamatan Seunudon, Aceh Utara.
Awalnya kapal mereka ditemukan oleh nelayan dengan jarak lebih kurang empat mil dari pesisir pantai dalam kondisi rusak.
Selanjutnya, para imigran dievakuasi ke kapal nelayan Aceh Utara tersebut.
Tidak lama kemudian, boat yang sudah dipenuhi imigran Rohingya dibawa ke tepi laut Pantai Lancok Aceh Utara.
Lalu pada Kamis (25/6/2020) sore pukul 16.00 WIB, warga sepakat menurunkan imigran Rohingya tersebut dari kapal ke darat.
Mereka akhirnya ditampung ke Gedung Balai Latihan Kerja (BLK) yang terletak di kawasan Kandang, Kecamatan Muara Dua, Lhokseumawe.
Belum genap tiga bulan sejak kedatangan 98 imigran Rohingya tersebut, sebanyak 296 warga imigran Rohingnya kembali terdampar di pantai kawasan Gampong Ujong Blang, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe.
Kapal kayu yang mengangkut anak-anak, wanita dan sejumlah pria dewasa ini mendarat di kawasan pinggir pantai Ujong Blang, Senin (7/9/2020) sekira pukul 01.00 WIB dini hari.
Mereka terdiri dari pria dewasa berjumlah 101 orang, anak-anak dan remaja berjumlah 14 orang, dan wanita dewasa berjumlah 181 orang.
Dikutip dari Serambinews.com, awalnya para imigran didaratkan secara terpisah.
Lalu pihak keamanan dibantu masyarakat setempat melakukan pendataan.