Warga Bahorok Langkat Minta Bentuk Satgas Konflik Satwa
Warga berharap tim penanggungjawab kawasan merelokasi harimau yang kerap memangsa hewan ternak warga
Editor: Eko Sutriyanto
Apabila bangkai masih utuh tim akan koordinasi dengan Kades untuk menghalau Harimau datang lagi.
"Biasanya kalau belum habis harimau akan datangi lagi sisa mangsanya, tapi jika jadi bangkai yang sudah busuk tidak akan disentuh lagi. Dari kami menyarankan harus dimusnahkan untuk menghindari penyebaran bau dan penyakit," ungkap Mustafa.
Namun, anjuran Kabid BKSDA ini tidak sejalan dengan kebiasaan masyarakat setempat. Katanya, masyarakat tidak mengizinkan untuk pemusnahan sisa bangkai lembu karena khawatir akan memicu kemarahan harimau.
"Warga menolak sisa mangsa dimusnahkan seperti yang mereka yakini. Tapi pendapat dari pemerhati satwa liar, pemusnahan sisa bangkai justru akan menghilangkan dominasi harimau dan mendorongnya untuk kembali ke dalam hutan. Begitu kalau pengalaman pemerhati satwa," jelasnya.
Sebelumnya, dua sapi Brahmana dimangsa setelah saksi Umar Sitepu berangkat dari rumahnya.
Saksi menuju lokasi tempat biasa menambatkan sapi miliknya tersebut sekitar pukul 07:00.
Setibanya Umar di lokasi, dia terkejut melihat sapi sudah mati.
Saat ditemukan, bagian belakang tubuh sapi ada bekas gigitan harimau dan juga ditemukan adanya jejak kaki Harimau Sumatera tidak jauh dari lokasi atau sekitar 100 meter.
Data dihimpun Tribun Medan, tercatat harimau menerkam dua hewan ternak lembu milik warga di Desa Sei Musam, Kecamatan Batangserangan, Kabupaten Langkat pada Selasa (12/5/2020).
Kabid Teknis TNGL, Adi Nurul Hadi mengatakan ada tiga lokasi berbeda yang didatangi Harimau Sumatera dalam kurun seminggu belakangan pada Bulan Juni 2020.
Pertama adanya temuan sisa potongan badan babi hutan di Dusun Tegapan, lalu Desa Batu Jonjong, Kecamatan Bohorok Kabupaten Langkat pada 19 Juni 2020.
Pada Oktober 2020, Harimau Sumatera memangsa hewan ternak sapi milik warga di Dusun Tualang Gepang Bukit Kencur, Desa Samperaya, Kecamatan Bahorok. Sapi yang sudah dewasa ditemukan tergeletak dengan kondisi bagian ekor dan leher robek.
Kepala Seksi Konservasi BKSDA Wilayah II Stabat, Herbert membenarkan kejadian ini. Ternak dimangsa saat warga sudah mulai sepi, sementara sapi itu dilepas berada di dekat pemukiman yang masih di areal kawasan hutan produksi.
(Dyk/tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Ternak Sapi Sering Dimangsa Harimau, Warga Bahorok Minta Bentuk Satgas Konflik Satwa, https://medan.tribunnews.com/2020/12/29/ternak-sapi-sering-dimangsa-harimau-warga-bahorok-minta-bentuk-satgas-konflik-satwa?page=all.
Penulis: Dedy Kurniawan
Editor: Juang Naibaho