Gempa di Majene, Pengungsi Kekurangan Logistik, Mereka Butuh Makanan hingga Air Bersih
Majene, Sulawesi Barat, diguncang gempa dengan kekuatan 6,2 SR, Jumat (15/1/2021) dini hari.
Editor: Willem Jonata
Dia mengatakan pengungsi juga sulit memperoleh sumber makanan. Apalagi belum ada bantuan dari pemerintah daerah.
Berdasarkan laporan data sementara sebanyak 26 warga Mamuju meninggal karena tertimpa runtuhan bangunan. Bahkan beberapa belum dapat dievakuasi.
Ratusan ribuan rumah penduduk dilaporkan rusak para.
Kemudian sejumlah bangunan ambruk total seperti kantor Gubernur dan RS Mitra Manakarra.
Gempa bumi melanda Mamuju dengan pusat gempa di Majene terjadi dua hari berturut-turut.
Pada Kamis (14/1/21) gempa berkekuatan 5.9 SR disusul gempa 6.2 SR pada Jumat (15/1/21) dinihari.
BPBD Sulsel siapkan bantuan
Wakil Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Sudirman Sulaiman, menyampaikan belasungkawa atas musibah yang menimpa Sulawesi Barat (Sulbar).
Diketahui, informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa magnitudo 5,9 mengguncang wilayah Majene, Provinsi Sulawesi Barat, Kamis, 14 Januari 2020 pukul 14.35 Wita.
Gempa susulan magnitudo 6,2 kembali terjadi di Majene terjadi pukul 02.28 Wita, Jumat, 15 Januari 2020.
Lokasi gempa ada di koordinat 2,98 Lintang Selatan dan 118,94 Bujur Timur.
Gempa berada di kedalaman 10 kilometer. Gempa bahkan dirasakan Modified Mercalli Intensity (MMI) IV-V di Majene, III MMI di Palu dan II MII Makasar.
Wakil Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Sudirman Sulaiman, menyampaikan belasungkawa atas musibah yang menimpa Sulawesi Barat (Sulbar).
"Innalillahi wa innailaihi rojiun. Atas nama Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan masyarakat Sulawesi Selatan menyampaikan belasungkawa atas musibah gempa yang terjadi di Mamuju, Sulawesi Barat," ujarnya Jumat (15/1/2021).