Bupati Sri Purnomo Positif Covid-19 Bukan karena Vaksin, Dinkes Sleman: Tetapi Kebetulan Saja
Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman menegaskan, dinyatakannya Bupati Sri Purnomo positif Covid-19 bukan karena suntik vaksin.
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman menegaskan, dinyatakannya Bupati Sri Purnomo positif Covid-19 bukan karena suntik vaksin.
Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Dinkes Kabupaten Sleman, Joko Hastaryo.
Joko menyebut, saat disuntik vaksin Sri Purnomo dalam keadan baik-baik saja.
Mulai tensi menunjukkan hasil bagus hingga tidak ada riwayat kispa dalam sepekan terakhir.
Baca juga: Seminggu setelah Divaksin, Bupati Sleman Terinfeksi Covid-19, Ini Tanggapan Dokter
Sehingga, memenuhi syarat untuk disuntik Vaksin.
Vaksin diberikan dua kali. Tahap pertama dan kedua.
Joko menambahkan, pemberian vaksin tahap pertama belum memberikan efek kekebalan atau antibodi belum terbentuk memadai sehingga harus dilakukan penyuntikan tahap kedua.
Jeda waktunya minimal 14 hari dari penyuntikan pertama.
Penyuntikan vaksin tahap kedua berfungsi sebagai booster atau penguat.
Sehingga ketika vaksin sudah diberikan dua kali, kata dia, maka akan membentuk kekebalan tubuh secara optimal.
"(Bupati) bukan menjadi positif gara-gara vaksin. Tetapi kebetulan saja seminggu lalu divaksin dan hari ini positif," kata Joko, sembari menjelaskan bahwa kekebalan tubuh memiliki kurva.
Pada penyuntikan vaksin tahap pertama, kekebalan tubuh baru akan naik, kemudian ketika disuntik vaksin tahap kedua maka kekebalan tubuh akan mencapai puncaknya.
Ia menjelaskan, orang yang telah disuntik vaksin dengan orang yang tidak disuntik vaksin ketika terpapar virus Corona, terdapat perbedaan pada gejala.
Di mana yang disuntik vaksin tidak bergejala berat.