Tergiur Bunga 40 Persen dalam 18 Hari, Nyatanya Rugi Hingga Miliaran, Ini Kisah Korban Arisan Bodong
Puluhan orang di kawasan Tarutung, Tapanuli Utara (Taput), menjadi korban penipuan arisan online bernilai miliaran rupiah.
Editor: Hendra Gunawan
Inggrid Pasaribu juga semakin yakin oleh adanya penunjukan resi bukti transaksi dari Tiara kepada orang lain.
Itulah yang membuat anggota arisol tersebut yakin akan kebenaran arisan tersebut.
"Lalu ia bilang di grup lagi bahwa open 1 slot, ku tranfer lagi sebanyak Rp 1 juta karena dibilangnya bisa diambil setelah 15 hari. Dan yang terakhir itu aku tranfer Rp 2 juta pada tanggal 4 November 2021," sambungnya.
Di tengah para investor yakin, ternyata Tiara sampaikan bahwa arisan onlinenya collapse. Sontak, para investor syok dan tidak terima.
"Tenyata, pada tanggal 9 Desember 2020, ia menyampaikan di grup bahwa ia kolaps.
Aku enggak baca waktu itu karena aku ikut ambil bagian dalam pemilu.
Baca juga: Surat Kendaraan Tak Kunjung Keluar, Komunitas Royal Enfield Bodong Geruduk Dealer
Aku coba hubungi saudaranya, dan saudaranya bilang bahwa ia termasuk investor juga. Pokoknya aku dah pasrah lah," sambung Inggrid Pasaribu.
Bukan hanya Inggrid Pasaribu, ternyata sahabatnya yang namanya enggan ia sebutkan juga alami hal sama. Uang sahabatnya lenyap sebesar Rp 160 juta.
"Selain aku ada juga sahabatku yang kena sebesar Rp 160 juta. Dan pemilik arisol ini selalu bawa-bawa bahwa arisol berlatar belakang hukum," sambungnya.
Saat dijajaki oleh tribunmedan.id, selain Inggrid dan sahabatnya, seseorang yang tidak mau disebutkan namanya kehilangan uang sebesar Rp 48 juta.
Ternyata, uang tersebut adalah modal yang akan dia gunakan bersama pasangannya menikah pada tahun ini.
Inggrid Pasaribu berharap agar uangnya segera dikembalikan oleh pemilik arisol tersebut.
"Makanya kami langsung buat laporan ke Polres Tarutung dan minta Pak Lambas Tony Pasaribu sebagai kuasa hukum kami. Harapannya, agar uang tersebut segera kembali," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, puluhan orang di kawasan Tarutung, Tapanuli Utara (Taput), menjadi korban penipuan arisan online bernilai miliaran rupiah.