Fakta Imam Masjid di Depok Nyaris Ditusuk: Kronologi hingga Terduga Pelaku Berusia 22 Tahun
Diketahui, seorang imam masjid di Jatijajar, Tapos, Kota Depok, Jawa Barat ditodong dengan pisau saat hendak menjalankan shalat subuh.
Penulis: Daryono
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
TRIBUNNEWS. COM - Berikut fakta imam masjid di Depok nyaris ditusuk dengan pisau saat hendak pimpin shalat.
Diketahui, seorang imam masjid di Jatijajar, Tapos, Kota Depok, Jawa Barat nyaris ditusuk dengan pisau saat hendak menjalankan salat Subuh.
Polisi saat ini telah berhasil menangkap terduga pelaku.
Berikut fakta-faktanya:
1. Kronologi
Insiden percobaan penusukan dengan pisau ini terjadi pada Kamis (28/1/2021) waktu Subuh.
Imam masjid yang mengalami insiden itu bernama Prinadi (60).
Baca juga: Terduga Pelaku Penyerangan Imam Masjid di Depok Ditangkap di Rumahnya, Diduga Alami Gangguan Jiwa
Saat itu, Prinadi sedang sendirian di masjid untuk shalat.
Tiba-tiba, pelaku menghampiri Prinadi dan duduk di sebelahnya dengan sebilah pisau di tangannya.
Kapolsek Cimanggis, Kompol Agus Khoeron, mengatakan, berdasarkan keterangan Prinadi, ketika pelaku mau mengangkat pisau, tiba-tiba pisau itu terjatuh sendiri.
"Keterangan dari yang mau ditusuk, pas mau mengangkat pisau, jatuh sendiri pisaunya," katanya seperti dikutip dari Kompas.com.
Agus mengaku tidak tahu mengapa pisau itu bisa terjatuh sendiri.
"Kenapanya ya nggak ngerti, kali aja karomah Pak Ustaznya, dilihat terus jatuh sendiri, kan kita nggak ngerti," ujarnya.
Karena gagal untuk menusuk dan aksinya diketahui, pelaku kemudian pergi meninggalkan masjid.
Saat kejadian, hanya ada korban dan pelaku di dalam masjid.
Jamaah masjid lainnya belum datang.
2. Terduga Pelaku Ditangkap
Setelah menerima laporan dari warga, polisi akhinya menyisir keberadaan terduga pelaku dan berhasil menangkapnya.
Polisi menangkap terduga pelaku di rumahnya, yang tidak jauh dari masjid tempat kejadian.
Terduga pelaku diketahui berinisial AR (22).
Penangkapan ini dipimpin langsung oleh Wakapolsek Cimanggis, AKP Imam Suyono, dan Kanit Reskrim Polsek Cimanggis, Iptu Harun.
Baca juga: Mengenang Perjuangan Syekh Ali Jaber di Aceh, Ingin Jadikan Tunanetra sebagai Muazin dan Imam Salat
Saat penangkapan terjadi, orang tua terduga pelaku ikut menyaksikan.
Terduga pelaku berperawakan tinggi kurang lebih 165 centimeter, kulit berwarna putih, rambut pendek ikal, tidak memberikan perlawanan berarti saat diamankan.
Ia pun langsung digiring masuk ke dalam mobil, dibawa ke Mapolsek Cimanggis, untuk kepentingan penyelidikan aparat Kepolisian.
3. Terduga Pelaku Diduga Alami Gangguan Jiwa
Polisi menyebut terduga pelaku diduga alami gangguan jiwa.
“Diduga kurang lebih seperti itu (gangguan kejiwaan), tapi kita sedang selidiki lebih lanjut,” kata Wakapolsek Cimanggis, AKP Imam Suyono dikutip dari TribuJakarta.
Penuturan Imam diperkuat dengan keterangan orang tua terduga pelaku sebelum dilakukan penangkapan.
Orang tua terduga pelaku berinisial NU, menyambangi Masjid Al Mujahidin yang merupakan lokasi kejadian.
“Kebetulan kalau kita lihat dari rekaman CCTV, dan pisau yang digunakan memang itu putra saya, memang dia sedikit ada gangguan di jiwanya,” kata NU di lokasi, Kamis (28/1/2021).
Untuk diketahui, video aksi percobaan penyerangan ini terekam kamera CCTV dan tersebar luas di sosial media.
NU mengatakan, putranya yang berinisial AR (22) memang lolos dari pantauannya pada malam tadi.
Terkait gangguan jiwa yang dialami putranya, NU berujar hal ini telah dialami putranya sejak bulan Februari 2020 silam.
Baca juga: Seorang Driver Ojol Ditusuk Penumpangnya, Sempat Melawan, Susah Payah Teriak Begal
Perubahan pada sikap anaknya ini terjadi selepas pulang mengenyam pendidikan di negara Jepang.
“Dari Februari lalu semenjak dia balik kuliah dari Jepang. Di Jepang kuliah empat tahun jurusan multimedia. Tahun pertama, dua, dan ketiga, dia masih stabil, sering kirim informasi. Beranjak tahun keempat bicaranya mulai berbeda, kayak semacam ilmu-ilmu gak jelas, bisa mengendalikan segala macam,” tuturnya.
“Sampai saat ini saya gatau persis siapa sebenarnya atau dari mana ilmu yang dia pelajari. Masih menelusuri sudah satu tahun ini,” timpalnya.
Terkait pisau yang ada di lokasi kejadian, NU pun mengakui bahwa senjata tajam ini berasal dari kediamannya.
“Betul itu alat dapur. Ada di rumah memang betul itu alat dapur keluarga saya,” imbuhnya.
(Tribunnews.com/Daryono) (Sumber: Kompas.com/Vitorio Mantalean, TribunJakarta/Dwi Putra Kesuma)