Muncikari Cewek Korban Pembunuhan di Kediri Ternyata 'Jual' Anaknya Juga, Uangnya Untuk Beli Susu
Kasus pembunuhan pekerja seks komersial (PSK) cewek asal Bandung berinisial M (17 tahun) di Kediri, Jawa Timur, terus bergulir.
Editor: Hendra Gunawan
Diketahui ada peran mucikari asal Kota Bandung, Jawa Barat, yang melebarkan sayap bisnis prostitusinya di Kota Kediri.
Jaringan prostitusi ini mempekerjakan pelaku anak-anak untuk melayani birahi pria hidung belang.
Seperti diberitakan sebelumnya, cewek Bandung berinsial M (17) menjadi korban pembunuhan di Hotel Lotus.
Kasus pembunuhan M ternyata berkaitan dengan jaringan prostitusi online yang dioperasikan jaringan mucikari asal Kota Bandung.
Korban dibantai pelaku Refi Purnomo (23) warga Desa Leran Kulon, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban.
Refi selaku pelanggan M, menolak membayar sesuai kesepakatan awal saat chatting melalui MiChat, yakni senilai Rp 700 ribu.
Pelaku setelah menikmati jasa yang diberikan M masih menawar untuk membayar Rp 300 ribu.
Akibatnya, keduanya terlibat cekcok yang berakhir dengan pembunuhan.
M menjadi salah satu pelaku prostitusi online yang dioperasikan oleh mucikari DK (22) juga berasal dari Kota Bandung.
Selama ini DK yang bertindak sebagai mucikari sekaligus menjadi manajer bagi anak-anak yang dipekerjakan sebagai Pekerja Seks Komersial (PSK).
Kasat Reskrim Polres Kediri Kota AKP Verawaty Thaib mengungkapkan, selain mengamankan DK, petugas juga mengamankan R (40) yang juga bertindak selaku mucikari.
Malahan yang sangat memprihatikan, ibu asal Kota Bandung ini malah memperdagangkan putri kandungnya sendiri yang masih berusia 16 tahun sebagai PSK.
Saat kasus pembunuhan yang terjadi di kamar hotel 421, mucikari R bersama anaknya juga menginap di kamar 423 Hotel Lotus Garden.
Lokasi kamar itu bersebelahan hanya terpaut satu kamar.
Pada saat kejadian itu R masih belum mendapatkan order kencan.
Dari hasil penyelidikan petugas, prostitusi online ini dioperasikan melalui jaringan aplikasi MiChat.
DK dan R yang bertindak selaku mucikari menerima dan menjawab order dari pria hidung belang melalui MiChat.
Tarif untuk kencan anak asuh DK dan R di kisaran Rp 700 ribu sekali main.
Namun jika ingin dua kali main tarifnya Rp 1 jutaan.
Namun tarif akan naik untuk kencan akhir pekan menjadi Rp 1 jutaan.
Tarif ini menyesuaikan, karena sewa kamar hotel untuk akhir pekan juga berbeda.
Kedua mucikari DK dan R masih ada hubungan saudara itu diduga sudah cukup lama beroperasi di Kota Kediri.
Penelusuran petugas, DK sudah beberapa hari berada di Kota Kediri.
Sedangkan korban M baru datang ke Kota Kediri setelah mendapatkan order dari tersangka Refi Purnomo.
Tempat praktik prostitusi online ini juga berpindah-pindah di sejumlah kamar hotel di Kota Kediri.
Tarif Rp 700 ribu untuk sekali kencan sudah termasuk sewa kamar hotel.
"Dari tarif itu, korban masih bisa mengirimkan uang untuk keluarganya di Bandung," jelas AKP Verawaty Thaib.
Dari pengakuan kedua mucikari dapat dipastikan setiap hari selalu mendapatkan order kencan satu sampai tiga kali.
Kedua mucikari asal Kota Bandung bakal dijerat dengan Undang-undang RI No 35 /2014 tentang Perubahan atas Undang undang RI No 23/2002 tentang Perlindungan Anak. (Farid)
Artiket ini telah tayang di Surya Malang dengan judul Bisnis Prostitusi Online dan Pembunuhan PSK Bandung di Kediri, Ibu Restui Anaknya Jadi PSK Demi Susu