Gadis Kecil Penderita Epilepsi Ditemukan Tewas Tenggelam, Ini Kronologinya
Kejadian nahas menimpa seorang gadis kecil berinisial ZAM (12). Ia ditemukan tewas tenggelam di sungai pada Sabtu (13/3/2021) pukul 12.00 Wita.
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Kejadian nahas menimpa seorang gadis kecil berinisial ZAM (12).
Warga yang tinggal di Desa Segala Anyar, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah jasadnya ditemukan tenggelam di sungai.
Diketahui kejadian ini berlangsung pada Sabtu (13/3/2021) pukul 12.00 Wita.
"Anak tersebut meninggal karena tenggelam," kata Kapolsek Pujut, Iptu Lalu Abdurrahman, Sabtu (13/3/2021).
Baca juga: Maling Motor Tewas setelah Bom Bondet yang Dibawanya Meledak, Polisi yang Mengejar Luka Parah
Berdasarkan keterangan keluarga, sekitar pukul 11.50 Wita, korban meminta izin kepada orang tua hendak mengerjakan PR ke rumah temannya.
Lokasi rumah temannya tidak jauh dari lokasi kejadian.
Sebelum mayat ZAM ditemukan, adik korban yang berumur 8 tahun menemukan sandal dan buku korban di pinggir kali, lokasi kejadian.
Tidak lama kemudian adik korban kembali ke rumah dan memberitahukan hal tersebut kepada kakeknya yakni Jinade (63).
"Korban ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa oleh kakeknya," jelas Lalu Abdurrahman.
Menurut sang kakek, korban punya riwayat penyakit epilepsi atau ayan.
Bahkan korban sering mengalami hilang kesadaran apabila penyakitnya kumat.
Baca juga: Halusinasi Mau Dibunuh Orang, Pria Ini Nekat Gorok Leher Sendiri di Depan Tantenya hingga Tewas
"Korban menderita epilepsi, hal itu diungkap pihak keluarganya," tandasnya.
Atas kejadian itu, Kapolsek Pujut mengajak kepada para orang tua mengawasi aktivitas anak-anaknya saat di rumah maupun di luar.
Terlebih saat ini, anak-anak sedang melaksanakan pendidikan jarak jauh di masa pandemi Covid-19.
"Anak-anak perlu pengawasan ekstra dari orang tua, baik saat di rumah maupun di luar," pungkas Abdurrahman.
Artikel ini telah tayang di Tribunlombok.com dengan judul Pamit Kerjakan PR ke Rumah Teman, Bocah Perempuan Ditemukan Meninggal di Kali Segala Anyar
(Tribunlombok.com/Sirtupillaili)