Terseret Tali Panel Kapal Lalu Jatuh dari Ketinggian 25 Meter, Pemuda 20 Tahun di Batam Tewas
Seorang pemuda berumur 20 tahun di Kota Batam dilaporkan tewas setelah terjatuh dari atas kapal setinggi 25 meter.
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Seorang pemuda berumur 20 tahun di Kota Batam dilaporkan tewas setelah terjatuh dari atas kapal setinggi 25 meter.
Diketahui korban bernama Petrik Natanael Sitompul. Ia merupakan karyawan di PT ASL Shipyard Tanjunguncang.
Kapolsek Batuaji, Kompol Jun Chaidir mengatakan, pihaknya sudah mendatangi tempat kejadian, termasuk meminta keterangan sejumlah saksi.
Laka Kerja Di Batam itu, sebelumnya terjadi Selasa (16/3/2021) sekira pukul 10.30 WIB.
Dari keterangan sejumlah saksi yang dihimpun sementara, sebelum kejadian, korban Petrik Natanael Sitompul sedang berada di atas dek Kapal Lady Vik untuk pengerjaan cleaning.
Baca juga: Seorang Pekerja Bangunan Tertancap Besi Cor di Dada hingga Tembus, Korban Terjatuh saat Pasang Kubah
Setelah pengerjaan cleaning selesai, korban naik ke atas deck kapal dan membuka tali ikatan kabel panel.
Nahas, tali ikatan panel tersebut melorot ke luar kapal dan menyeret tubuh korban.
Korban akhirnya jatuh ke dock kapal yang tingginya kurang lebih 25 meter.
"Saat ini lokasi sudah kita pasang garis polisi," ucap Kompol Jun Chaidir, Selasa (16/3/2021).
Korban saat ini sudah diserahkan kepada pihak keluarga.
Kata Ibu Korban
Ibunda Petrik Natanael Sitompul terlihat lunglai tak jauh dari kamar jenazah RSUD Embung Fatimah.
Sesekali ia menyebut dadanya sesak, sulit untuk bernapas.
Ia sama sekali tak mengira, anaknya yang berumur 20 tahun mengalami kecelakaan kerja di PT ASL Shipyard Tanjunguncang.
Ia masih ingat betul saat pagi menyediakan bekal untuk anaknya itu sebelum pergi kerja di pagi hari.
Laka Kerja Di Batam dialami Petrik Natanael Sitompul yang jatuh dari ketinggian 25 meter.
"Ah,,,sesak kali kurasa. Tadi pagi saya masih buatkan teh manisnya," ucapnya lirih, Selasa (16/3/2021).
Tangisannya makin terdengar nyaring saat mendengar jika kaki anaknya patah.
Baca juga: Diduga Hendak Menyeberang, Suwardi Tewas Tertancap Pagar Pembatas Rel Kereta di Lenteng Agung
"Kakimu katanya patah ya anak. Tidak mungkin kakimu patah nak. Sakit kalilah kau rasa anak ku," ujarnya.
Sambil terbata-bata, ibunda Petrik juga menceritakan cita-cita anaknya yang mau kuliah, tapi ingin bekerja terlebih dahulu.
Dia juga mengungkapkan sudah meminta kepada suaminya agar anaknya dipindahkan jangan kerja di galangan kapal.
Ibunda Petrik mengatakan jika anaknya berperilaku sangat baik.
Setiap hari, ia meluangkan waktu untuk mengurus Sang Ibu, termasuk mengurutnya.
Petrik Natanael Sitompul merupakan anak laki-laki satunya.
"Baik kali anakku ini. Setiap hari hanya dia yang mau mengurut saya.
Baca juga: Cari Belalang, Bocah di Gunungputri Bogor Malah Tewas Menggantung di Kawat Beraliran Listrik
Tidak ada lagi anakku laki-laki hanya dia anakku.
Dari kemarin sudah kubilang sama bapakmu agar dipindahkan dari sana," katanya.
Petrik Natanael Sitompul diketahui belum genap setahun bekerja di lokasi PT ASL Shipyard Tanjunguncang.
Di sana, ia diketahui merupakan karyawan subkon PT Elang Jaya.
Artikel ini telah tayang di tribunbatam.id dengan judul Laka Kerja di PT ASL Shipyard Tanjunguncang Batam, Ini Kronologi dari Polsek Batuaji
(Tribunbatam.id/ Pertanian Sitanggang)
Berita lain terkait kecelakaan kerja klik di sini