Dukun Pengganda Uang Tipu Warga Semarang, Ritual Jenglot, Kuras Uang Korbannya hingga Rp 150 Juta
Seorang warga di Tembalang, Kota Semarang mengaku kehilangan uang Rp 150 juta.
Editor: Nanda Lusiana Saputri
Dia pun mencari pinjaman ke temannya sebesar Rp 20 juta.
"Aku pinjam Rp 20 juta diberi bunga sama temen 10 persen," katanya.
Selang dua bulan kemudian, dia harus membayar uang pinjaman itu sehingga memilih untuk menjaminkan BPKB mobil anaknya di sebuah BPR di Semarang.
Adanya koneksi di BPR tersebut,membuatnya mudah mendapat pinjaman sebesar Rp 60 juta.
"Uang tersebut saya bayarkan utang sebesar Rp 20 juta plus bunga 10 persen. Entah kenapa saya terbujuk lagi ke dukun itu. Uang sisa pinjaman BPR sebesar Rp 20 juta tak kasih ke dukun lagi untuk digandakan," terangnya.
Saat tiba waktu tiga bulan yang dijanjikan pelaku, dia diminta pelaku untuk membuat sesaji tujuannya agar uang gaib hasil buruan jenglot ratusan juta bisa dicairkan.
Baca juga: Cerita Penjual Jamu Ditipu Pelanggan Sendiri, Pelaku Pura-pura Perbaiki HP, Tapi Malah Dibawa Kabur
Saat prosesi itu pelaku beralibi harus ada getah tanaman Gadung sejenis tanaman umbi-umbian yang tumbuh di hutan.
Namun getah tanaman itu tak berhasil ditemukan sehingga jenglot tak bisa pulang untuk membawa uang hasil dari bank.
Dia mengaku, terus diperdaya pelaku hingga menguras uangnya.
Pada pertengahan bulan Agustus 2020 dia sudah mulai curiga ke pelaku dan berharap uangnya yang dimasukan ke kotak belakang tirai tempat ritual dukun Supriyono agar segera dibongkar.
Namun dia mendapat ancaman dari pelaku jika tempat itu dibongkar maka akan ada malapetaka yang menimpa mereka berupa hilangnya nyawa.
Pelaku lalu mencoba menyakinkannya dengan menunjukan proses penarikan uang gaib dari balik tirai sebesar Rp 3 juta.
Pelaku menyebut uang itu sebagai uang gaib padahal itu hanya tipuan.
"Uang Rp 3 juta itu diberikan kepada saya Karena sudah diperdaya saya percaya saja. Uang itu saya setor tunai ke mesin ATM agar yakin itu uang asli," bebernya.