Kronologi 3 Warga Meninggal dalam Lubang saat Mencari Emas, Korban Tewas Satu per Satu
Berikut ini kronologi tiga warga Musi Rawas Utara meninggal dalam lubang saat mencari emas. Ketiganya tewas satu per satu.
Editor: Miftah
"Setelah dia matikan mesinnya, dia lihat temannya bertiga tadi sudah meninggal," cerita Dien (45), warga yang ikut mengangkat para korban dari dalam lubang.
Dien mengaku bingung untuk menjawab soal penyebab kematian dari tiga korban tersebut.
"Kita tidak tahu, apa kesetrum, apa sesak napas karena asap mesin, apa dibunuh iblis, jadi tidak tahu, bingung, kalau longsor tidak," ujar Dien.
"Kalau disebabkan oleh gas, kami yang ngambil mereka bertiga di dalam lubang itu tidak apa-apa, tidak ada bau gas, mereka juga sudah biasa."
"Kalau misalnya ada gas atau asap mesin, kami yang masuk itu juga pasti ikut keracunan di dalam, ini kami tidak apa-apa," tambah Dien.
Sebelumnya diberitakan Kepala Desa Karang Waru, Arwan menyebutkan warganya yang tewas bernama Sadam, tiba di desanya dari Jambi tadi malam.
Arwan mengaku belum mengetahui secara pasti penyabab dari kematian tiga pencari emas tersebut.
Namun informasi yang beredar di kalangan masyarakat, para korban tewas diduga karena kesetrum atau sesak napas akibat asap mesin penyedot.
"(Penyebabnya) masih simpang siur juga, kalau cerita orang-orang karena kesetrum, ada yang nyebut sesak napas buat asap mesin," ujar Arwan.
Kepala Desa Karang Anyar, Amir mengatakan dua warganya tewas di dalam lubang tambang emas tradisional di Jambi bernama Odong dan Rapi.
"Iya, dua orang warga kami, Rapi dan Odong namanya, kalau Sadam warga Karang Waru, sudah dimakamkan semua tadi," katanya.
Amir membenarkan banyak warganya yang mencari nafkah di lokasi tambang emas tradisional tersebut.
Mereka mencari nafkah di provinsi tetangga karena tidak ada pekerjaan di daerah sendiri.
"Iya banyak warga kami di sana, karena di sini mereka tidak ada pekerjaan, jadi cari nafkah di sana," ujar Amir.