Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kronologi Tiga Warga Meninggal ketika Mencari Emas, Tewas Satu-persatu saat Menyusul

Kronologi tiga warga Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan meninggal saat mencari emas.

Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in Kronologi Tiga Warga Meninggal ketika Mencari Emas, Tewas Satu-persatu saat Menyusul
Net
Kronologi tiga warga Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan meninggal saat mencari emas. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut kronologi tiga warga Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan meninggal saat mencari emas.

Mereka tewas satu-persatu saat menyusul ke dalam lubang tambang.

Belum diketahui secara pasti penyebab ketiga orang tersebut meninggal di dalam lubang.

Mereka mencari emas di tambang tradisional di Desa Muara Limun, Kecamatan Limun, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi.

Tiga warga Muratara yang tewas itu adalah Rapi dan Odong asal Desa Karang Anyar dan Sadam asal Desa Karang Waru, Kecamatan Rupit.

Kejadian nahas itu dilaporkan terjadi pada Kamis (18/3/2021) dini hari sekira pukul 02.00 WIB.

Ketiganya sudah dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) di desa masing-masing, Jumat (19/3/2021) siang tadi.

Baca juga: 3 Warga Tewas saat Mencari Emas, Diduga Kesetrum saat Berada di Dalam Lubang Tambang

Baca juga: Sebuah Mobil Pengangkut Sayur Ditabrak dari Belakang, 1 Orang Tewas, Penabrak Langsung Kabur

BERITA REKOMENDASI

Informasi dihimpun Tribunsumsel.com, awalnya tiga korban ini mencari emas berlima dalam satu kelompok.

Pertama-tama, korban bernama Odong turun duluan ke dalam lubang atau sumur tambang sedalam 15 meter.

Karena lama tidak naik-naik, korban bernama Sadam ikut menyusul ke dalam lubang.

Tak lama kemudian, Sadam berteriak memberitahu temannya yang lain bahwa Odong terjepit antara bebatuan dan butuh pertolongan.

Setelah itu, korban bernama Rapi menyusul masuk ke dalam lubang untuk menolong temannya itu.


Ketiganya tidak muncul-muncul ke luar, sehingga dua temannya lagi yang masih di atas bertanya-tanya.

Lantas keduanya juga turun masuk ke dalam lubang karena khawatir dengan tiga temannya tadi.

Sebelum menolong tiga temannya, mereka mematikan mesin penyedot air yang sedang menyala di dalam lubang.

"Setelah dia matikan mesinnya, dia lihat temannya bertiga tadi sudah meninggal," cerita Dien (45), warga yang ikut mengangkat para korban dari dalam lubang.

Dien mengaku bingung untuk menjawab soal penyebab kematian dari tiga korban tersebut.

"Kita tidak tahu, apa kesetrum, apa sesak napas karena asap mesin, apa dibunuh iblis, jadi tidak tahu, bingung, kalau longsor tidak," ujar Dien.

"Kalau disebabkan oleh gas, kami yang ngambil mereka bertiga di dalam lubang itu tidak apa-apa, tidak ada bau gas, mereka juga sudah biasa."

"Kalau misalnya ada gas atau asap mesin, kami yang masuk itu juga pasti ikut keracunan di dalam, ini kami tidak apa-apa," tambah Dien.

Sebelumnya diberitakan Kepala Desa Karang Waru, Arwan menyebutkan warganya yang tewas bernama Sadam, tiba di desanya dari Jambi tadi malam.

Arwan mengaku belum mengetahui secara pasti penyabab dari kematian tiga pencari emas tersebut.

Namun informasi yang beredar di kalangan masyarakat, para korban tewas diduga karena kesetrum atau sesak napas akibat asap mesin penyedot.

"(Penyebabnya) masih simpang siur juga, kalau cerita orang-orang karena kesetrum, ada yang nyebut sesak napas buat asap mesin," ujar Arwan.

Kepala Desa Karang Anyar, Amir mengatakan dua warganya tewas di dalam lubang tambang emas tradisional di Jambi bernama Odong dan Rapi.

Baca juga: Kronologi Tabrak Lari di Blitar, Pemuda 20 Tahun Tewas, Alami Luka Parah di Bagian Kepala

Baca juga: Mayat Wanita Ditemukan di Rumahnya, Sebelum Tewas Sempat Ngobrol dengan Mantan Suami dalam Kamar

"Iya, dua orang warga kami, Rapi dan Odong namanya, kalau Sadam warga Karang Waru, sudah dimakamkan semua tadi," katanya.

Amir membenarkan banyak warganya yang mencari nafkah di lokasi tambang emas tradisional tersebut.

Mereka mencari nafkah di provinsi tetangga karena tidak ada pekerjaan di daerah sendiri.

"Iya banyak warga kami di sana, karena di sini mereka tidak ada pekerjaan, jadi cari nafkah di sana," ujar Amir.

Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, peristiwa nahas menimpa pencari emas asal Kabupaten Muratara di Provinsi Jambi ini bukan kali pertama.

Pada 27 Januari 2021, dua warga Desa Karang Anyar tewas terjebak dalam lubang tambang emas tradisional di wilayah Jambi.

Sebulan kemudian, pada 12 Februari 2021, tujuh warga Desa Sosokan Muratara tertimbun longsor saat mencari emas di wilayah Jambi.

Beruntung dari tujuh warga tersebut tidak ada korban jiwa, namun tiga di antara mengalami cedera yang cukup serius.

Kali ini tiga warga Desa Karang Anyar dan Desa Karang Waru tewas diduga kesetrum dalam lubang tambang emas tradisional di wilayah Jambi.

Berita lain terkait penambang emas.

(TribunSumsel.com/Rahmat Aizullah)

Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Tewas Satu-persatu, Kronologi 3 Warga Muratara Meninggal Dalam Lubang Tambang Emas Tradisional

Sumber: Tribun Sumsel
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas