Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dirikan Sekolah di Daerah Pelosok, Pasutri Ini Minta Dibayar Pakai Sampah, Begini Kisahnya

Pasangan suami istri mendirikan sekolah nonformal di Pandan Lembang (Desa) Bau, Kecamatan Bonggakaradeng, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan.

Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in Dirikan Sekolah di Daerah Pelosok, Pasutri Ini Minta Dibayar Pakai Sampah, Begini Kisahnya
TribunTimur.com/Tommy Paseru
Chrisma (pakai topi) mengumpulkan sampah yang dibawa oleh siswanya, Kamis (25/3/2021) 

TRIBUNNEWS.COM - Pasangan suami istri mendirikan sekolah nonformal di Pandan Lembang (Desa) Bau, Kecamatan Bonggakaradeng, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan.

Uniknya, mereka tidak minta bayaran uang dari para siswanya.

Mereka meminta para siswa untuk membayar dengan sampah.

Saat ini sekolah itu mendidik 18 orang siswa. Gabungan siswa sekolah dasar (SD) dan sekolah menegah pertama (SMP).

Tenaga pendidiknya empat orang. Chrisma, Brian dan dua orang pendamping desa.

Kepada Tribun Toraja, Chrisma mengatakan sekolah yang ia bentuk tetap mewajibkan siswa membayar biaya sekolah.

Namun bukan uang, biaya sekolah siswa dalam bentuk sampah.

Baca juga: Viral Video Karyawati Mengaku Dirudapaksa Sekuriti, Pelaku Masih Berkeliaran, Ini Kata Polisi

Baca juga: Viral Pria yang Bibirnya Penuh Lem Mengaku Spiderman, Lompat dari Satu Mobil ke Mobil Lain

BERITA REKOMENDASI

"Kami tidak minta uang atau apa, yang kami minta cukup sampah dari siswa sebagai bayarannya," ungkap Chrisma, Kamis (25/3/2021) malam.

Bukan tanpa alasan, cara itu diterapkan agar siswa peduli terhadap lingkungan.

Di mana, siswa yang hendak menuju sekolah wajib memungut setiap sampah yang dijumpai di jalan.

"Jadi mereka (siswa) sempat kaget waktu saya minta biaya sekolah, mereka kira uang, padahal sampah," ujarnya.

Dikatakan, bagi siswa yang paling banyak membawa sampah ke sekolah akan diberi penghargaan.

Kemudian, sampah yang dikumpulkan siswa itu selanjutnya didaur ulang.

"Ada yang didaur ulang tapi ada juga yang kita musnahkan. Selain itu anak-anak juga kita ajar membedakan mana sampah organik dan non organik," ucapnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas