Pengamat Terorisme Sebut Bom Bunuh Diri di Makassar Tak Dirakit Sembarangan: Pelaku Jelas Terlatih
Ridlwan Habib Pengamat Intelijen dan Terorisme UI menanggapi soal ledakan bom bunuh diri yang terjadi di depan Gereja Katedral Makassar.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
Jadi bisa saja, lanjut Ridlwan, pelaku bom bunuh diri merupakan rekrutan baru.
"Tapi sekali lagi dilihat dari bukti-bukti visual dari beberapa video ini membuktikan bahwa rakitannya itu matang ini bukan rakitan asal-asalan."
"Dengan demikian bisa disimpulkan sementara ini, bom dirakit oleh orang yang bersentuhan dengan bom atau jaringan yang pernah berinteraksi dengan bom, jadi agak susah ketika ini disimpulkan aksi Lone Wolf."
Biasanya, aksi Lone Wolf itu bomnya dirakit secara amatir.
Contohnya, imbuh Ridlwan, saat penyerangan pos polisi Kartosuro di Jawa Tengah 2 tahun lalu.
Kapolda Sulsel: 1 Korban Tewas adalah Pelaku Bom Bunuh Diri, Jasad Menyatu dengan Motor
Kapolda Sulawesi Selatan (Sulsel), Irjen Pol Merdisyam, mengatakan satu korban tewas dalam ledakan di Gereja Katedral Makassar merupakan pelaku bom bunuh diri.
"Satu korban tewas pelaku bom bunuh diri, dan 9 warga yang saat ini dalam perawatan," katanya, berdasarkan tayangan Kompas TV Live, Minggu (28/3/2021).
Irjen Merdisyam juga mengatakan, saat ini olah TKP masih berlangsung bersama dengan Tim Densus 88.
Sementara itu, identitas pelaku yang tewas masih dalam proses olah data.
Pihaknya juga mengatakan, pelaku awalnya nekat masuk area gereja, tetapi ditahan oleh petugas keamanan.
Kemudian, terjadilah ledakan di depan pintu gerbang masuk Gereja Katedral Makassar.
"Jasad menyatu dengan motor, jadi saat terjadi ledakan pelaku masih berada di atas motor," lanjutnya.
"Sementara jenis ledakannya adalah High Explosive, lantaran daya ledaknya cukup tinggi," imbuhnya lagi.