Pengakuan Pemilik Tanah yang Tembok Jalan di Pangandaran, Sudah Beri Akses tapi Muslih Minta Lebih
Berikut ini pengakuan pemilik tanah soal heboh jalan ditembok di Pangandaran. Pemilik tanah mengaku sudah memberi jalan pemilik rumah.
Editor: Miftah
Kebetulan, lanjut Sri, tanah itu sudah menjadi milik dia, bukan lagi punya orang tuanya.
Maka dari itu, dia memilih menembok lagi batas tanah miliknya tersebut.
"Ini malah jadi rame, malu saya rame-rame seperti ini," ucap Sri.
Sri mengungkapkan, ketika dia (Muslih) datang meminta maaf, itu sudah Ia maafkan.
"Masa saya tidak maafin, Gusti Allah juga kan pasti maafin. Tapi, anaknya (anak Muslim) malah nyuruh minta maaf balik lagi di medsos. Kan, jelek mas. Di medsos lagi."
"Terus kalau misalkan dia (Muslih) minta jalan dan langsung saya kasih, kan dia bukan anaknya saya. Keenakan main kasih jalan saja, kan ada proses."
Sri mengatakan, Muslih harus minta maaf dulu di medsos (Facebook).
"Udah jelek loh, nama orang tua saya. Dikatain nenek nenek sudah tua, tinggal matinya."
"Coba lihat, ini dulu kebun biasa dan dia (Muslih) membuat jalan dibatu batu sendiri tidak minta izin. Dan ini, bukan fasilitas umum loh," ucap kesalnya.
Menurut Sri dan keluarganya, Muslih sebenarnya dulu sudah memiliki akses sendiri.
Namun akses itu menurun dan harus melalui anak tangga.
"Sekarang mau enak, lewat kebun milik saya," kata Ia.
Sri menegaskan, dirinya merupakan pemilik tanah generasi ketiga dari kakeknya dulu.
Muslih Bikin Jalan untuk Akses Pick Up