Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pohon Baobab Raksasa di Subang Tumbang, Dibeli Pengusaha Semarang, Diangkut dengan Truk Trailer

Pohon tersebut akan menjadi baobab raksasa pertama di Kota Lumpia, bahkan di Jawa Tengah.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Pohon Baobab Raksasa di Subang Tumbang, Dibeli Pengusaha Semarang, Diangkut dengan Truk Trailer
Istimewa
Pohon baobab (Adansonia) raksasa yang tiba di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (2/4/2021) dini hari siap ditanam di halaman rumah pemilik baru, seorang konglomerat Semarang, David Hidayat. 

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Pohon baobab (Adansonia) raksasa yang tiba di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (2/4/2021) dini hari siap ditanam di halaman rumah pemilik baru, seorang konglomerat Semarang, David Hidayat.

Pohon baobab raksasa yang diangkut truk trailer Scania seri P380 itu diturunkan lalu dimasukkan ke halaman rumah menggunakan dua truk crane.

Proses penurunan dari trailer ini memakan waktu berjam-jam dari pagi hingga siang hari.

Hingga sekitar pukul 17.30 WIB, posisi pohon tergeletak sudah dekat dengan lubang yang sudah dibeli.

Proses penanaman dihentikan sementara ketika memasuki waktu magrib.

Sebagai informasi, pohon itu berasal dari Sukamandi, Subang, Jawa Barat.

Pohon baobab (Adansonia) raksasa yang tiba di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (2/4/2021) dini hari siap ditanam di halaman rumah pemilik baru, seorang konglomerat Semarang, David Hidayat.
Pohon baobab (Adansonia) raksasa yang tiba di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (2/4/2021) dini hari siap ditanam di halaman rumah pemilik baru, seorang konglomerat Semarang, David Hidayat. (Istimewa)

Dibawa ke Semarang pada Senin malam bada isya, 29 Maret lalu.

Berita Rekomendasi

Pohon yang merupakan tanaman endemik Afrika tersebut dibeli pengusaha Semarang, David Hidayat.

David membeli bukan tanpa alasan, dia sebelumnya mendapat informasi ada pohon baobab tumbang akibat hembusan angin kencang sepekan lalu.

Kemudian rekannya menawari membeli pohon tersebut lantaran masih berpotensi hidup.

"Saya beli daripada sia-sia melapuk begitu saja. Apalagi pemilik pohon juga tak mampu memindahkan pohon tersebut," katanya saat dihubungi Tribunjateng.com.

Sebelum membelinya, dia melakukan konfirmasi ke beberapa pihak apakah pohon tersebut dilindungi undang-undang.

Pohon itu ternyata bukan pohon langka sehingga dia berani merogoh kocek.

Baobab tersebut juga banyak ditemukan di Jawa Barat, biasa disebut ki tambleg.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas