Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Gadis Anastasia Pengidap Kaki Gajah asal Sumba, Hingga Kini Belum Terima Donasi Biaya Operasi

Kisah Anastasia Arnonce Lence (Anastasia) gadis Sumba Barat Daya, NTT pengidap kaki gajah sejak kecil, hingga kini belum terima donasi biaya operasi.

Penulis: Shella Latifa A
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
zoom-in Kisah Gadis Anastasia Pengidap Kaki Gajah asal Sumba, Hingga Kini Belum Terima Donasi Biaya Operasi
Istimewa
Kisah Anastasia Arnonce Lence (Anastasia) gadis Sumba Barat Daya, NTT pengidap kaki gajah sejak kecil, hingga kini belum terima donasi biaya operasi. 

TRIBUNNEWS.COM - Kisah seorang gadis asal Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT) menderita kaki gajah sejak kecil.

Ia bernama Anastasia Arnonce Lence atau dipanggil Anastasia.

Di usianya saat ini, gadis 22 tahun itu tak bisa beraktifitas bebas layaknya orang pada umumnya.

Saat berjalan, ia membutuh tongkat untuk bisa menompang bengkakan kakinya.

Meskipun begitu, gadis asal Sumba memiliki semangat dan keinginan untuk sembuh.

Baca juga: Viral Kisah Pengantin Ditipu Katering saat Pernikahan, Tak Harap Uang Kembali dan Sudah Lapor Polisi

Baca juga: Viral Suami Temani Istri Melahirkan, tapi Kasur dan Jatah Makan Istri Malah Dinikmati Sendiri

Sampai artikel ini tayang, Anastasia belum juga terima donasi untuk biaya operasi kakinya.

Hal itu diungkapkan oleh kerabat keluarga jauhnya, Bibiana Bili Tambolaka atau kerap disapa Mama Eka.

Berita Rekomendasi

"Kondisi Anastasia sampai hari ini, masih seperti biasa. Belum ada pengobatan," ucap Mama Eka saat dihubungi Tribunnews, Kamis (8/4/2021).

Mama Eka menerangkan, sudah ada beberapa pihak mengunjungi Anastasia.

"Ada kemarin kunjungan dari ibu pangdam Bali, Denpasar," lanjutnya.

Tetapi, sampai sekarang belum ada pihak yang berinisiatif membawa Anastasia untuk tindakan operasi.

Anastasia Arnonce Lence, gadis asal Sumba Barat Daya, NTT  yang menderita penyakit kaki gajah sejak kecil, berikut kisahnya.
Anastasia Arnonce Lence, gadis asal Sumba Barat Daya, NTT yang menderita penyakit kaki gajah sejak kecil, berikut kisahnya. (Istimewa)

Baca juga: Viral Motor Kakek Penjual Es Keliling Dicuri, Korban Teriak, Pelaku Malah Melambaikan Tangan Dadah

Baca juga: Wanita Berseragam SMA Curi HP, Masukan ke Bra, Aksi Terekam CCTV dan Viral di Medsos

Rencananya, hari Senin (12/4) mendatang, Mama Eka akan membawa Anastasia ke RS Karitas Weetabula, ada maupun tanpa bantuan donasi.

"Saya berencana membawa nona Anastasia ke dokter hari senin walaupun belum ada bantuan."

"Saya sudah konsul tadi disuruh urus surat keterangan dari puskesmas setempat. Dan hari senin di minta ke rumah sakit," cerita Mama Eka.

Mama Eka berharap kedepannya ada pihak yang benar-benar membantu donasi operasi kaki Anastasia.

Diduga Ada Kelainan Lain

Sebelumnya, sekitar bulan Januari-Februari lalu, Anastasia sempat menerima kunjungan pemeriksaan dokter dari RS Karitas Weetabula.

Informasi ini disampaikan oleh kerabat jauh Anastasia, Bibiana Bili Tambolaka atau kerap disapa Mama Eka.

"Bulan lalu, ada dokter dari RS Karitas dengan suster turun (lokasi,red). Informasi dari dokter, anak ini memang punya kelainan."

"Memang penyakit gajah, tapi bukan 100 persen penyakit gajah," terangnya saat dihubungi Tribunnews.com, Selasa (23/3/2021).

Namun, kata Mama Eka, itu baru pemeriksaan dokter secara singkat, belum secara spesifik dengan alat medis.

Penanganan media yang bisa dilakukan pada Anastasia, yakni dengan operasi.

Baca juga: Viral Kisah Pria Tukar Ratusan Ribu Tiket Permainan Jadi HP, Habis Modal Rp 4,8 Juta dalam Setahun

Baca juga: Viral Video Rombongan Teman SMP Bawa Kambing, Ayam, hingga Sembako untuk Pengantin, Begini Ceritanya

"Anaknya bisa dioperasi tapi harus beberapa kali," tambah Mama Eka.

Anastasia tinggal bersama orang tua dan 6 saudaranya di Weelambonga, Desa Pero, Kecamatan Wejewa Barat, Sumba Barat Daya, NTT.

Kediaman Anastasia itu pun jauh dari akses kota.

Punya Semangat untuk Sembuh dari Sakitnya

Menurut cerita Mama Eka, Anastasia memiliki semangat untuk sembuh.

"Anak itu punya keinginan untuk sembuh," cerita Mama Eka.

"'Gimana caranya mengurangi beban saya'," ucapnya menirukan bicara Anastasia.

Bahkan, Anastasia tak masalah jika tak bisa sembuh seratus persen.

Yang penting baginya, bagaimana mengurangi beban pada kakinya.

"'Gimana caranya saya bisa sembuh, bisa berjalan walaupun tidak bisa normal'."

"'Senggaknya kaki saya tak seberat ini'," kata Mama Eka meniru ucap Anastasia.

Anastasia Arnonce Lence, gadis asal Sumba Barat Daya, NTT  yang menderita penyakit kaki gajah sejak kecil, berikut kisahnya.
Anastasia Arnonce Lence, gadis asal Sumba Barat Daya, NTT yang menderita penyakit kaki gajah sejak kecil, berikut kisahnya. (Istimewa)

Baca juga: Viral Kisah Pengantin Ditipu Katering, Tamu Nyaris Tak Dapat Makanan, Ternyata Pakai Pihak ke-3

Baca juga: Viral Pemuda Punya Nama Unik yang Diambil dari Tanggal Pernikahan Orang Tua, Ungkap Suka dan Dukanya

Ada Goresan di Kaki sejak Lahir

Sejak lahir, kaki Anastasia memang ada goresan.

Goresan ini diduga menyebabkan kakinya bengkak sampai sekarang.

"Dari lahir Anastasia sudah ada penyakit bawaan."

"Jadi, kakinya ada goresan merah pada bagian punggung kaki kirinya," ucap Mama Eka.

Namun, kedua orang tua Anastasia tak menghiraukan goresan itu.

Akhirnya, kaki Anastasia itu mulai terlihat bengkak pada umur 10 tahun.

Sempat Diperiksa ke Rumah Sakit

Tahun 2014 lalu, gadis asal Sumba itu sempat dibawa ke RS Karitas Weetabula, Sumba Barat Daya.

Pihak RS menyarankan Anastasia untuk menjalani perawatan di Bali.

Terhalang biaya, orang tuanya tak bisa membawa Anastasia berobat ke sana.

"Dokter menyarankan untuk dibawa ke bali, cuman terkendala biaya," cerita Mama Eka.

Diketahui, kedua orang tua Anastasia hanya bekerja sebagai petani sayur di kampung.

Hasil panennya tak cukup membiayai operasi Anastasia.

Baca juga: VIRAL Tabung Gas Kosong Dijadikan Kado Pernikahan, Sebut Ingin Berikan Kado yang Paling Besar

Baca juga: Viral TikTok Pemuda Ingin Potong Rambut seperti Herjunot Ali, tapi Hasilnya Tidak Memuaskan

Akhirnya, kedua orang tuanya lebih memilih cara pengobatan dengan adat istiadat kampungnya.

"Kebanyakan kami di sini, jika ada yang sakit, kami percaya medis."

"Tapi lebih banyak pilih menempuh jalur alternatif, percaya adat, mungkin arwah nenek moyang yang marah," kata Mama Eka.

"Urus adat, panggil dukun. Bukan obat-obat tradisional," lanjutnya.

Mama Eka mengatakan, kaki Anastasia kerap kambuh terasa sakit, tidak tentu waktunya.

Untuk itu, Anatasia hanya bisa meminum obat pereda nyeri.

"Kalau sakitnya kambuh itu baru dia ke puskesmas setempat untuk dikasih penghilang nyeri," kata Mama Eka.

(Tribunnews.com/Shella)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas