KKB Papua Sebut Guru dan Siswa yang Ditembaknya Mata-mata, TNI: Itu Cara Mereka Putarbalikkan Fakta
Pasca melakukan penembakan dua warga sipil, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua menghembuskan opini jika warga tersebut mata-mata TNI-Polri.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
Lokasinya di Dusun Pebulian, Lembang (Desa) Sa'dan Pebulian, Kecamatan Sa'dan, Toraja Utara.
Sebelum dimakamkan, Oktovianus diupacarakan secara resmi oleh PGRI Toraja Utara.
Dalam upacara itu, lagu Hymne Guru dikumandangkan.
Baca juga: DPR Minta TNI Tangkap Pratu Lukius yang Membelot dan Gabung KKB: Tugas TNI Itu Melindungi Masyarakat
Baca juga: Daftar 16 Aksi Kekejaman KKB Terhadap Warga Sipil di Papua Dalam Kurun Waktu 4 Bulan Terakhir
Upacara dan lagu Hymne Guru sebagai penghormatan terakhir untuk Oktovianus.
"Kita telah melakukan proses pemakaman. Kami berterima kasih kepada pemerintah dan pihak terkait yang ambil bagian sejak jenazah diberangkatkan dari Papua, tiba di Toraja hingga dikuburkan," ungkap keluarga Oktovianus, Yunus Leno.
Oktovianus sudah merantau ke Papua kurang lebih 14 tahun.
Sehari-harinya, Oktovianus menjadi guru honorer di SD Kelmabet Beoga, Kabupaten Puncak.
Di SD tersebut, ia mengajar mata pelajaran Agama dan Seni Budaya.
Oktovianus tewas ditembak KKB pada Kamis (8/4/2021).
Saat itu, ia tengah menjaga kios jualannya, lalu diberondong peluru oleh KKB.
Baca juga: Dipukul Mundur Satgas Nemangkawi, KKB Kembali Beraksi Bakar Sekolah dan Rumah Warga di Beoga Papua
Baca juga: Yanto Eluay: Ulah KKB Mencoreng Wajah Masyarakat Adat Papua
Ditelepon OTK Minta Dibelikan Rokok, Siswa SMA Tewas Diduga Ditembak KKB, Motor Dibakar
Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, seorang siswa sekolah menengah atas (SMA) di Kabupaten Puncak tewas diduga ditembak kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Sebelum kejadian itu terjadi, korban sempat ditelepon orang tak dikenal (OTK) minta dibelikan rokok.
Selain tewas karena luka tembakan, korban juga dibacok dan motornya dibakar.