Kisah Pilu Kopda Edi Siswanto Awak KRI Nanggala 402 Ikut Seleksi Kapal Selam Demi Menjaga Sang Ibu
Duka menyelimuti keluarga Kopda Edi Siswanto, awak KRI Nanggala 402 asal Desa Sumberaji Kecamatan Sukodadi Lamongan Jawa Timur.
Editor: Adi Suhendi
Sementara itu, istri korban, Nia Sri Ekawati belum bisa diajak komunikasi karena masih syok.
Ketika Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi didampingi Kapolres AKBP Miko Indrayana, Dandim 0812 Letkol Inf Sidik Wiyono bertandang ke rumah korban kapal selam Nanggala, Nia hanya bisa duduk sembari tertunduk didampingi anggota keluarga perempuan lainnya.
Dari awal menemui rombongan, tangan kiri Nia dalam genggaman erat tangan anggota keluarganya, yakni istri Sukirman tanpa bicara apapun.
Sukirman yang aktif menceritakan kisah adiknya kepada Yuhronur Efendi dan anggota Forkopimda lainnya.
Diakhir kunjungannya, Yuhronur menyerahkan tali asih kepada istri korban.
"Semoga amal ibadah korban diterima dan diberi ampunan olehNya. Sementara keluarga yang ditinggalkan sabar menghadapi ujian berat ini, " katanya.
Sosok Edi di Mata Tetangga
Gugurnya korban Edi Siswanto cukup memicu empati dan kesedihan keluarga dan para tetangganya.
Sikap pendiam Edi, namun tetap memasyarakat menjadi kesan tersendiri bagi warga Dusun Sumelo Desa Sumberaji, tempat tinggal Edi bersama istrinya Nia Sri Ekawati.
Para tetangga juga banyak menyanjung ahlak Edi yang tidak pernah membuat kecewa siapapun.
"Anaknya pendiam, tapi dengan tetangga dan masyarakat baik. Kalau libur sering main ke tetangga. Ibadanya juga rajin, " kata tetangga korban, Kasni.
Penulis: Hanif Manshuri
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Demi Ibu, Kopda Edi Siswanto Ikut Seleksi Awak Kapal Selam hingga Gugur Bersama KRI Nanggala 402