Suwarno Rela Tidur di Gubuk, Jaga Sapi Limosin Berkaki 3 di Sragen, Banyak Orang Berminat Membeli
Kelahiran Junet, sapi berkaki tiga di Sragen menyimpan banyak kisah, kini sejumlah orang mendatangi Suwarno ingin membeli sapi limosin coklat keemasan
Penulis: Theresia Felisiani
Akibatnya, sapi berwarna coklat keemasan tersebut, tak mendapatkan asupan susu dari induknya, dan hanya diberi nutrisi tambahan oleh Suwarno.
"Minumnya setiap 3 jam sekali, kalau haus, ya mendatangi saya, sudah mengerti dia" katanya.
Rela Tidur Dekat Kandang Sapi
Setelah 13 hari sejak dilahirkan, kondisi Juned mulai membaik dan dalam keadaan sehat, bahkan mampu berlari.
"Sejak lahir itu, saya nggak bisa jauh, karena kasihan, induknya nggak mau menyusui," ungkapnya kepada TribunSolo.com, Kamis (06/5/2021).
Bahkan, pria berusia 60 tahun tersebut, rela tidur di gubuk dekat kandang sapi yang didirikannya, untuk memberikan susu dan mengawasi Juned saat malam hari.
Baca juga: Kementan Pastikan Ketersediaan Daging Sapi untuk Lebaran Aman
Suwarno mengaku, semenjak dilahirkan sudah banyak orang yang menanyakan, apakah Juned akan dijual.
"Ya nggak (dijual), cuma sementara ini, coba saya rawat dulu, beda kalau sudah mandiri, bisa makan sendiri, kalau masih bayi kasihan," ujarnya.
Tingkah Juned Menggemaskan
Suwarno menceritakan betapa menggemaskan tingkah Juned, saat sedang merasa lapar.
"Teringat, kalau lapar pasti mencari yang memberinya minum, jam 9 otomatis berdiri, nyari saya, kalau sudah kenyang, terus tidur disana," kenang dia.
Selain itu, setiap jam 6 pagi, Juned memiliki kebiasaan unik yang mengikuti kemanapun Suwarno pergi yang kemudian enggan pulang.
"Kalau sudah diluar, susah untuk diajak pulang, saya siasati dengan menarik perhatiannya dengan dot kosong, kemudian dia mengikuti sampai masuk kandang" ujarnya.
Tingkah menggemaskan Juned, menjadi hiburan tersendiri bagi Suwarno.
"(tingkahnya) Lucu, menyenangkan sekali lihatnya. Kalau Juned dibawa pergi, saya nangis," pungkasnya. (tribun network/thf/TribunSolo.com)