Gibran Minta Maaf Ada 41 Warga Positif Covid-19 di Lingkungan Tempat Tinggalnya
Untuk diketahui, rumah Gibran berada di Jalan Kutai Raya, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo.
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Muncul klaster buka bersama atau bukber di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo.
Sejauh ini ada 41 warga di kelurahan tersebut yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Terkait hal ini, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengaku bahwa dirinya kecolongan atas munculnya klaster bukber di kelurahan tempat ia tinggal.
"Saya tidak tahu soal kegiatan bukber itu. Saya minta maaf sudah kecolongan di Sumber," kata Gibran, Rabu (19/5/2021).
Untuk diketahui, rumah Gibran berada di Jalan Kutai Raya, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo.
Rumah tersebut berjarak kurang lebih 350 meter dari wilayah klaster bukber.
Selain rumah Gibran, tak jauh dari situ, terdapat kediaman Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca juga: Cegah Klaster Wisata Lebaran, Pantai Hingga Wisata Religi di Tangerang Ditutup Sementara
Kediaman orang nomor satu di Indonesia tersebut tercatat berada di Jalan Kutai Utara, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo.
Bila dihitung jaraknya, itu berada kurang lebih 600 meter dari wilayah klaster buka bersama.
Gibran pun mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan kegiatan yang berpotensi mengumpulkan massa. Termasuk, silaturahmi dan halalbihalal.
"Saya mohon. Mohon agar warga tunda dulu silaturahmi. Kita belajar dari Sumber," ujarnya.
Satgas Penanganan Covid-19 Kota Solo, sambung Gibran, sudah melakukan lockdown di wilayah RT tersebut.
"Itu di-lockdown sementara sampai kondusif. Beberapa pasien positif sudah dikirim ke beberapa rumah sakit," ucap dia.
"Semoga tidak ada penambahan lagi," tambahnya.
Klaster baru
Sebelumnya diberitakan, jumlah warga positif dalam klaster buka bersama (bukber) di RT 06 RW 07 Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari meroket.
Adapun update terkonfirmasi positif Covid-19 bertambah menjadi 41 kasus.
Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19 Kota Solo, Ahyani mengatakan itu merupakan hasil tracing dari kasus sebelumnya.
"Ya itu biasa, ekor dari kasus sebelumnya," kata Ahyani kepada TribunSolo.com, Rabu (19/5/2021).
“Pagi ini updatenya ada penambahan kasus sebanyak 16 orang jadi 41 kasus totalnya,” ungkapnya.
Ahyani menyampaikan mereka yang terkonfirmasi positif dibawa ke Asrama Haji Donohudan Boyolali.
"Ya sudah diurus sama kelurahan setempat, biasalah dari hasil tracing dan memang efektifnya seperti itu,” ujarnya.
“Teridentifikasi, langsung bisa ditangani,” ujarnya.
Pihak satgas mengakatakan dirinya berkoordinasi dengan pihak perangkat desa untuk terus melakukan uji swab terhadap 16 orang tersebut.
“Semuanya jadi peringatan buat warga Solo, nanti kota akan tambah lebih batasi lagi kegiatannya,” ujarnya.
“Termasuk potensi-potensi yang menimbulkan penambahan,” ujarnya.
Saat ditanyai karantina wilayah ia sampaikan masih akan tangguhkan kapan dibukanya kembali kelurahan tersebut.
“Lockdown nya pokonya sampai kasus selesai, memang awalnya tapi sampai tanggal 25 Mei," ujarnya.
“Lockdown dilanjutkan kalau perlu sampai tidak ada batas waktu,” pungkasnya.
Tambah 16 Orang
Total warga di salah satu RT Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo yang dinyatakan positif Covid-19 jadi 41 orang.
Selain ada swab massal, isolasi wilayah atau lockdown total diterapkan di satu wilayah RT tersebut.
Mereka merupakan warga di RT 06 RW 07 yang berada di satu kelurahan bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahkan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.
Bahkan Dari pantauan TribunSolo.com, barikade dipasang di akses keluar masuk wilayah tersebut.
Itu dijaga Linmas, polisi, dan Satpol PP.
"Pada saat ini ditutup total karena kondisi saat ini meprihatinkan tambah terus," tutur Ketua RW setempat, Ariyanto Rinto Suryono, Rabu (19/5/2021).
Bertambahnya kasus karena klaster buka bersama (bukber) itu merupakan hasil tracing dari kasus sebelumnya.
"Tambah 16 pasien Covid-19 jadi 41 orang," ungkap dia.
Dikatakan, mereka akan menjalani isolasi mandiri di Asrama Haji Donohudan Boyolali.
"Penjemputan akan dilakukan pukul 10.00 WIB," jelasnya.
"Semua menjalani isolasi mandiri di Asrama Haji Donohudan," ujar dia.
Perangkat Kelurahan Sumber langsung melakukan uji swab terhadap kontak erat dan dekat 16 pasien tersebut.
"Ada 43 warga yang menjalani di-swab di Puskesmas Sumber," ucapnya.
Masih Lockdown
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka memastikan klaster Covid-19 di Sumber sudah tertangani.
“Itu (kasus covid-19) sudah tertangani,” ujar Gibran keada TribunSolo.com, Senin (17/5/2021).
Dirinya sampaikan orang yang bersangkutan yang terpapar covid-19 sudah dibawa ke Asrama Donohudan untuk dilakukan isolasi.
“Ya itu dari klaster keluarga, awalnya dari buka bersama di rumah,” ungkapnya.
Saat ditanyai berapa jumlah orang yang ikut serta dalam buka bersama, Gibran sampaikan tidak mengetahui jumlah pasti.
“Ada beberapa yang pasti kan itu tuan rumahnya yang merasa, yang penting sudah ditangani,” ujarnya
“Kampung nya sudah kami lockdown, ada juga beberapa warga yang belum keluar hasil swabnya,” tambahnya.
Meskipun demikian Gibran sampaikan kasus meledaknya covid-19 di Sumber akan menjadi evaluasi bagi jajaran Pemkot.
“Pedahal di SE sudah jelas tidak boleh buka bersama dulu, ya kita kedepan akan evaluasi lagi,” terang dia.
Semakin Parah
Kasus warga yang terjangkit Corona di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo kian bertambah.
Mereka merupakan warga di RT 06 RW 07 yang berada di satu Kelurahan Sumber bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19 Kota Solo, Ahyani mengatakan kasus penyebran Covid-19 di Sumber sebenarnya sudah ditangani.
“Sudah kemarin sudah kami tangani dan yang positif sudah kami arahkan ke Donohudan,” ujar Ahyani kepada TribunSolo.com (17/5/2021).
“Kemarin juga Joko Tonggo warga sekitar sudah koorperatif,” kata Ahyani.
Menrurut dia, adapun kasus bertambah imbas hasil tracing warga setempat yang menggelar buka bersama.
“Ya di rumah (buka bersama) tapi sepertinya abai prokes dan banyak warga sekitar seperti tetangga yang ikut serta pada bukber tersebut,” paparnya.
“Mungkin karena kawasannya kecil, warga akrab dan MCK-nya kurang,” tambahnya.
Dia kecewa, karena ada yang melanggar SE Wali Kota.
“Dari kemarin terus bertambah dan per hari ini (barusan terkahir) tambah lagi 2 orang jadi 25 kasus,” ujarnya.
Dia menambahkan, warga sekitar pun sudah dilakukan isolasi mandiri atau pembatasan gerak di rumah masing-masing.
“Isolasi selama 14 hari dari kemarin sejak ditemukan kasusnya. ” ungkapnya.
“Kita juga terus akan lakukan tracing pemantauan dan rencana akan ada swab lagi ke beberapa warga,” jelasnya.
Tambah Jadi 23 Kasus
Penyebab puluhan orang di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo terinfeksi Corona akhirnya terungkap.
Mereka merupakan warga di RT 06 RW 07 yang berada di satu Kelurahan Sumber bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Ketua RW, Ariyanto Rinto, menyampaikan kondisi kampung sudah dilakukan karantina wilayah sejak munculnya kasus.
“Kondisi saat ini kondusif, semua sudah ditangani,” ujarnya kepada TribunSolo.com (16/5/2021).
“Kemarin memang ada 20 yang posisif, tapi per hari ini jadi 23 orang,” ujarnya.
Ia sampaikan rincian 23 orang tersebut merupakan 21 warga setempat.
“Sebanyak 21 orang sudah dibawa ke Donohudan, 2 orang di rumah sakit,” katanya.
“Tidak ada riwayat perjalanan,” tuturnya.
Diketahui sebanyak 21 orang yang dibawa ke asrama Donohudan merupakan warga yang terpapar tanpa gejala atau OTG.
“Yang 2 orang karena ada penyakit bawaan saat ini di rumah sakit di rawat intensif,” tambahnya.
“Ada yang penyakit gula, ada struk dan saat ini dirumah sakit dan baru di swab ternyata positif,” ujarnya.
Disamping itu ia sampaikan penemuan kasus pertama sekitar tanggal 9 Mei 2021.
“Awalnya satu orang yang sempat ada warga yang tidak mencium bau,” ujarnya.
“Tapi mungkin karena tidak terasa dan kurang edukasi tidak merasa buka bersama di rumah tetap dilaksanakan,” paparnya.
Saat dilakukan swab masal oleh pihak puskesmas setempat dan di-tracing ditemukan 20 kasus terpapar OTG dan positif.
“Sebanyak 55 kepala keluarga yang terdampak sehingga kita harus melakukan karantina wilayah,” paparnya.
Disamping itu ia sampaikan selama isolasi kemarin idul fitri dilakukan di rumah masing-masing.
“Makan dan kebutuhan sudah disupport dari dinkes dan pemerintah,” tandasnya.
Kampung Sepi
Sementara itu berdasarkan pantauan TribunSolo.com pada (16/5/2021) kondisi RT setempat sangat sepi, terlihat tidak adanya aktifitas dari warga.
Tidak ada lalu lalang warga, jalanan sepi dan pintu masuk ke kampung tersebut dijaga petugas.
Tak hanya itu, pintu masuk pun dipalangkan 2 kursi bangku panjang layaknya portal pembatas.
Ariyanto Rinto mengatakan isolasi mandiri dilakukan sejak pekan lalu.
“Isolasi sudah dari tanggal 12 Mei kemarin,” kata dia.
Menurutnya warga setempat dihimbau untuk tidak melakukan kegiatan apapun di luar rumah.
“Termasuk beli makan atau kebutuhan, nanti ada petugas yang mengantarkan ke masing masing rumah,” ujarnya.
“Pokonya tidak aktifitas sama sekali selama 14 hari di rumah saja, ya sekitar sampai 25 Mei 2021,” ujarnya.
Ia sampaikan akan melihat perkembangan dari kasus yang terus dipantau setiap harinya.
“Kalau di Donohudan pas di swab lagi negatif kita buka lagi,” ungkapnya.
“Kedepan kami berharap warga yang positif bisa cepat negatif dan sadar covid masih ada prokes tetap ditegakan,” pungkasnya.