Kasus Siswi Hina Palestina di TikTok, Kepala SMAN 1 Bengkulu Tengah: Saya Tak Pernah Keluarkan MS
Pihak SMAN 1 Bengkulu Tengah membantah melakukan drop out (DO) atau mengeluarkan MS, anak didik mereka melakukan penghinaan terhadap Palestina.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Pihak SMAN 1 Bengkulu Tengah membantah melakukan drop out (DO) atau mengeluarkan MS, anak didik mereka yang diduga melakukan penghinaan terhadap Palestina.
Hal itu ditegaskan oleh Kepala SMAN 1 Bengkulu Tengah, Eka Saputra.
"Saya sampaikan mengenai kasus video viral salah satu anak kami, saya tidak pernah mengucapkan statemen mengeluarkan atau men-drop out anak tersebut," ungkap Eka dalam sebuah video yang diterima Tribunnews.com dari pihak sekolah, Kamis (20/5/2021).
Eka menyebut pihaknya menitipkan sementara MS kepada orang tuanya agar dibina.
"Karena masih Covid-19, ananda tersebut kami serahkan atau kembalikan dulu kepada orang tua untuk dibina."
"Karena kami khawatir, fisiknya terganggu dengan pemberitaan yang begitu besar," ungkap Eka.
Baca juga: Istana Kembali Tegaskan Sikap Indonesia Terkait Konflik Israel dan Palestina
Apabila MS ingin pindah sekolah, seperti yang disampaikan orang tuanya, Eka menyebut pihak sekolah tetap membantu semaksimal mungkin.
"Sehingga tidak ada yang namanya putus sekolah seperti yang diberitakan beberapa hari ini," ujarnya.
Ia juga meminta agar masyarakat Indonesia tak lagi mengungkit masalah tersebut.
"Cukup masalah ini menjadi pembelajaran bagi kita," ungkap Eka.
Diberitakan sebelumnya, MS diduga menghina Palestina melalui sebuah video TikTok yang ia unggah.
Baca juga: Komite Kemanusiaan Internasional Pembebasan Palestina Dideklarasikan, Ini Tujuan Utamanya
MS mengatakan kalimat-kalimat kasar terhadap negara yang tengah berkonflik dengan Israel tersebut.
"Palestina b**i, mari kita bantai. Canda bantai," ungkapnya.
MS juga sempat membuat video klarifikasi soal videonya tersebut.