Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Heboh Penyebar Aliran Tilaco di Maros, Mengaku Akan Kirim Surat ke Jokowi, Ini Kondisi Kejiwaannya

Warga Kabupaten Maros Sulawesi Selatan dihebohkan dengan munculnya seorang yang mengaku membawa sebuah aliran kepercayaan baru.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Heboh Penyebar Aliran Tilaco di Maros, Mengaku Akan Kirim Surat ke Jokowi, Ini Kondisi Kejiwaannya
Nurul/Tribunnews.com
Sulaeman menjelaskan mengenai aliran tilaco di rumah singgah dinas sosial maros 

Diketahui bahwa dirinya saat ini sedang dalam proses perceraian dengan istrinya.

Pantauan dari Dinas Sosial, selama tinggal di rumah singgah, Sulaiman menunjukkan perilaku normal, makan, minum dan tidur saja.

Baca juga: Akhmad Hadian Lukita: Baim Wong Ingin Suport Kompetisi Sepakbola Indonesia

Kemudian pada tanggal Senin (17/05/21) dia menyerahkan surat permintaan izin pendirian aliran Tilaco kepada Pemda Maros.

Menyikapi hal tersebut, Dinas Sosial bersama Polsek Mandai, Tim Pengawasan Aliran Kepercayaan dan Agama dalam Masyarakat (PAKEM) dan aparat setempat

mengonfirmasi perihal surat yang diserahkan ke Pemda.

Dan saat dikonfirmasi, Sulaiman membenarkan hal tersebut.

Dinas Sosial kemudian memutuskan untuk mengambil tindakan untuk dipulangkan ke kampung halamannya, Soppeng.

Baca juga: Audiensi dengan Wali Kota Solok, Ketua DPD Dukung Pembangunan Stadion Marahadin

Berita Rekomendasi

Aliran Sesat di Cianjur

Sebelumnya diberitakan, sebanyak sembilan orang warga Desa Bojong, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur, yang diduga menganut aliran sesat dibina untuk bertaubat dan kembali ke ajaran Islam yang baik dan benar.

Pembinaan dilakukan MUI dan pihak Pemdes Bojong di Musala Desa Bojong, dengan mengucap dua kalimat syahadat, Jumat (21/5/2021).

Kepala Desa Bojong, Uyeng Handoko, mengatakan bahwa sembilan warganya tersebut dituntun mengucapkan deklarasi agar tak kembali ke ajaran sesat dengan menandatangani perjanjian hitam di atas putih serta dipandu untuk mengucap dua kalimat syahadat.

"Kami menyikapi hal ini secara kekeluargaan, yang terindikasi langsung ada 9 orang, tapi ada sebagian keluarga jadi kami khawatirkan 17 orang yang masih keluarga ikut," katanya.

Kades bersyukur warga yang dibina mau mengikuti arahan dari MUI dan pemdes Bojong Kecamatan Karangtengah.

"Kami tak bisa menyimpulkan ini aliran apa hanya yang jelas ada indikasi, tugas kami untuk melakukan pencegahan dan pembinaan agar tak menyebar."

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas