Kronologi Pembuangan Jenazah Pesilat PSHT Jumapolo, Korban Dibawa Keliling dan Diinapkan
Jasad remaja anggota perguruan silat PSHT, Ridwan (19), asal Jumapolo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah di dibuang ke Jembatan perbatasan Sukoharjo
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Gigih
TRIBUNNEWS.COM - Pihak kepolisian berhasil mengungkap kronologi pembuangan jenazah remaja anggota perguruan silat PSHT, Ridwan (19), asal Jumapolo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Pelaku kebingungan membuang jasad korban, sehingga sempat membawa jasad korban keliling Karanganyar menggunakan mobil.
Dikutip dari tayangan Tribun Video, Rabu (26/5/2021), pelaku membawa korban keliling menggunkan mobil lantaran mereka masih mencari lokasi pembuangan jasad korban.
Tak hanya itu, pelaku juga menginapkan jasad korban di mes karyawan di sebuah restoran.
Hal ini dilakukan oleh pelaku, karena mereka merasa takut jika perbuatannya terbongkar.
Baca juga: Kronologi Pembunuhan Sadis Guru SD yang Dikenal Pendiam
Baca juga: Pengusaha Koperasi Jadi Korban Pembunuhan di Jambi, Ada Parang dan Magazine di Lokasi Kejadian
Setelah diinapkan semalaman, jasad Ridwan dibuang ke Jembatan perbatasan Sukoharjo-Karanganyar, Dusun/Desa Tugu, Kecamatan Jumantono, Senin (17/5/2021).
Sementara, empat orang pelaku yakni Arga, Wahyudi, dan dua orang lagi bernisial AL dan MF berhasil diamankan pihak kepolisian setempat.
Dikutip dari TribunSolo.com, Rabu (26/5/2021), Satreskrim Polres Karanganyar, Ipda Anton Sulistiyana mengatakan, para pelaku ternyata tidak langsung membuang jenazah korban setelah dibunuh.
Dikabarkan, Ridwan terbunuh lantaran sebelumnya berkelahi dengan pelaku Arga di Lingkungan Jungke, Kelurahan Jungke, Karanganyar, Minggu (16/5/2021) dini hari.
Arga selaku pelaku utama kemudian panik karena melihat Ridwan sudah tak bernyawa.
Arga kemudian meminta bantuan Yudi untuk mengamankan jenazah Ridwan agar tidak ketahuan.
Baca juga: Terduga Pelaku Pembunuhan Ridwan Ikut Melayat hingga Saksikan Korban Dimakamkan, Hanya Diam Saja
"Melihat Ridwan sudah tak bernyawa, Arga selaku pelaku utama kemudian panik dan memintan bantuan kawannya Wahyudi untuk mengamankan mayat tersebut agar tidak ketahuan," jelasnya.
Menurut keterangan pelaku, Arga dan Wahyudi sempat ingin membawa Ridwan ke rumah sakit.
Namun, mengetahui Ridwan ternyata sudah meninggal dunia.