Pembunuhan di Riau, Siksa Keponakan Hingga Dikubur Hidup-hidup, Berikut Kebiadaban Sang Bibi
DL (27 tahun) dibantu oleh suami keduanya BNZ (27 tahun) menyiksa dua keponakannya yang merupakan anak dari BL, kakak DL.
Editor: Hendra Gunawan
Pihaknya sendiri sudah berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kuansing. Diharapkan ke depannya, ketiga anak tersebut ditempatkan di panti asuhan.
Baca juga: Siksa Anak Kandung, Pria di Tangsel Tak Berkutik saat Diciduk, Terancam Hukuman 5 Tahun Penjara
"Kita sudah koordinasi dengan Dinas Sosial. Arahanya mau ditempatkan di panti asuhan," katanya.
Penyiksaan yang dilakukan kedua terduga pelaku ke kedua korban bisa disebut sadis.
Dua terduga pelaku sering memukul kedua korban dengan kayu.
Terduga pelaku DL sendiri menusukkan kemaluan kedua korban dengan kayu bara.
Memukul mulut dan gigi korban dengan martil.
Terduga pelaku BNZ pun kerap memberikan makanan berupa kotoran manusia yang diambil dari lobang Water Closed (WC).
Korban AL sendiri dipukul terduga pelaku DL menggubakan fiber sehingga mengalami patah tulang hidung.
Sehari sebelum korban ML meninggal, terduga pelaku DL memotong jari tangan korban dan menyuruh korban tidur di luar pondok.
Keesokan harinya, korban diduga tidak sadarkan diri. Namun masih bernafas.
Dengan keji, kedua pelaku memasukkan anak berusia 13 tahun itu ke dalam karung.
Lalu, mengubur karung berisi gadis kecil itu yang amsih bernafas itu di belakang pondok dengan jarak kurang lebih 150 meter.
Tak bisa dibayangkan bagaimana ML dalam kondisi lemah megap-megap dalam kubur yang dimasukkan dalam tanah.
Kedua pelaku makin gila, dikarenakan lubang galian kubur kecil kurang tebih 100 cm x 50 cm sehingga korban ML dikuburkan secara paksa.