Diduga Berawal Acara Keagamaan, Muncul Klaster Baru Covid-19 di Ngrangsan Sleman, 36 Orang Positif
Kasus penularan di Ngrangsan bermula ketika ada 3 orang dari satu keluarga ada yang sakit dan dibawa ke rumah sakit pada 2 Juni
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Jogja Ahmad Syarifudin
TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Kasus penularan Covid-19 dari klaster keluarga kembali muncul di Kabupaten Sleman.
Setelah terjadi di Plosokuning V, Kalurahan Minomartani, Ngaglik kini temuan klaster keluarga juga muncul di Ngrangsan, Selomartani, Kapanewon Kalasan.
Lurah Selomartani, Nur Widayati menceritakan, kasus penularan di Ngrangsan bermula ketika ada 3 orang dari satu keluarga ada yang sakit dan dibawa ke rumah sakit pada 2 Juni.
Setelah di-swab ternyata hasilnya positif Covid-19.
Namun sebelum dinyatakan positif, keluarga dan warga yang sakit ini sempat ikut Yasinan bersama warga lainnya di Musala, Kamis (3/6/2021) malam.
Baca juga: Pandemi Covid-19 Tak Berdampak Signifikan pada Aktifitas Bongkar-Muat di IPC Panjang
"Mereka ikut yasinan karena belum tahu kalau positif," terang dia, Jumat (11/6/2021).
Selang hari berikutnya, satu orang dari satu keluarga yang swab ternyata hasilnya positif.
Tracing kemudian dilakukan hingga didapati ada 12 orang positif.
Pada Senin (7/6/2021) satu orang yang positif meninggal dunia.
Warga yang meninggal itu, dimakamkan sesuai dengan protokol kesehatan dan dipastikan tidak dibawa pulang.
Namun, sebelum dinyatakan positif, keluarga tersebut memang sempat ikut Yasinan bersama warga.
Gugus tugas kemudian melakukan tracing dan meminta swab massal bagi warga yang kontak erat dan mengikuti acara Yasinan.
Swab massal dilakukan pada Selasa (8/6/2021) menyasar 73 warga.