Pemerintah Masih Dingin Tanggapi Permintaan Perajin Tahu-Tempe (1)
Peristiwa perajin tahu dan tempe di Jawa Barat yang mogok beberapa hari lalu, sebagai isyarat akan adanya kenaikan tahu-tempe.
Editor: cecep burdansyah
Akhirnya di sepakati kedelai menjadi Rp 10.300 kilogram. Pemerintah juga memastikan akan melakukan operasi pasar guna menstabilkan kenaikan harga kedelai dengan mendistribusikan 15 ribu ton kedelai selama tiga bulan.
Pemerintah juga mempersilakan para perajin untuk menaikan harga 20-30 persen ketimbang melakukan aksi mogok.
Apa yang diinginkan Puskopti sebenarnya?
Keinginan kami sebetulnya adalah pemerintah harus mampu memainkan perannya untuk mengatur dan menetapkan tata niaga perdagangan dalam negeri yang lebih baik, sehingga tidak terjadi lagi fluktuasi harga seperti saat ini di kemudian hari.
Pemerintah atau negara harus hadir karena situasi ini menyangkut hajat hidup orang banyak.
Kami juga menginginkan agar pemerintah mampu mendorong dan memfasilitasi para petani kedelai untuk dapat memproduksi kedelai lokal, agar Indonesia sebagai negara agraris tidak terus menerus mengimpor kedelai dari luar negeri, karena yang terjadi saat ini 90 persen kedelai yang ada di kita itu masih impor.
Tapi keinginan tersebut, tampaknya masih ditanggapi dingin oleh pemerintah. (*)