6 Fakta Penemuan Mayat Wanita Hamil 7 Bulan di dalam Septic Tank, Suami Kedua Korban Dicurigai
Warga Kabupaten Kampar Provinsi Riau digemparkan dengan penemuan mayat seorang wanita dikubur dekat septic tank.
Penulis: Hasanudin Aco
"Karena ini di tanah, maka proses pembusukannya jadi melambat. Kalau di udara terbuka, baru biasanya lebih cepat. Karena dia di tanah, sesuai dengan teori yang kita pahami itu sekira 8-21 hari," beber Kompol Supriyanto.
Ia menambahkan, selesai proses autopsi, jenazah korban sudah diserahkan kepada pihak keluarga malam tadi, didampingi penyidik polisi dan personel Bhabinkamtibmas Polsek Tapung.
Jenazah korban langsung dimakamkan malam itu juga di pemakaman Jalan Garuda Sakti, Km 7, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar.
5. Pelaku diburu
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Riau, Kombes Pol Teddy Ristiawan menyampaikan, proses perburuan terhadap pelaku pembunuhan, hingga kini masih dilakukan.
"Belum (tertangkap). Mohon doanya ya," kata Kombes Teddy.
Kepada pihak kepolisian, Tribunpekanbaru.com mencoba menanyakan perihal indikasi terduga pelaku mengarah ke orang terdekat korban.
Mengingat adanya sejumlah kecurigaan dari pihak keluarga korban dan pihak lainnya.
"Saya nggak bisa menjelaskan terlalu detail karena itu termasuk teknis penyidikan. Nanti kalo sudah tersangka tertangkap saya buka seterang-terangnya," beber Kombes Pol Teddy Ristiawan.
Ia menyampaikan, jajaran masih fokus melakukan pengejaran di lapangan.
Pengejaran sudah dimulai sejak hari ditemukannya mayat korban.
"Doakan saja segera cepat tertangkap (pelakunya)," sebut Kombes Teddy.
6. Suami kedua
Siti Nurhasanah, adik kandung korban menceritakan, jika korban ini menikah dengan seorang pria dan merupakan suami keduanya.
Korban mulai hilang sejak tanggal 21 Mei 2021. Sehingga dipastikan, pada 22 Mei 2021 korban sudah tidak berada di rumah.
"Kata suaminya, kakak kami pergi dari rumah sama laki-laki," kata Siti Nurhasanah mengisahkan, dengan nada suara tertahan.
Selama hilang itu ia dan anggota keluarga lainnya berupaya mencari keberadaan korban. Bahkan suami korban, ketika itu ikut mencari juga.
Namun usaha mereka tak membuahkan hasil, korban tak kunjung diketahui rimbanya.
"Selama 3 hari malamnya, pas tidur kami mimpi tidak enak. Perasaan kakak (korban) itu minta tolong, tapi diam aja," tuturnya.
Lanjutnya, pihak keluarga sempat curiga dengan suami korban.
Lantaran suami korban pergi pulang kampung, dengan alasan orangtuanya sakit, dan tidak mau menitipkan kunci rumah ke keluarga.
"Karena 3 malam mimpi yang tidak enak kami geledah di rumah (korban) itu. Pas udah selesai geledah rumah, tidak ada apa-apa. Pas sudah pulang, kakak saya dicegat sama anggota (suami korban). Katanya, dia pernah disuruh gali (lubang) di dekat septic tank, dengan alasan septic tank tersumbat," urai Siti Nurhasanah.
Namun anehnya, ketika sudah selesai digali, lubang itu malah ditutup lagi dengan tanah oleh suami korban.
"Waktu itu (selesai menggali) anggotanya pergi mandi. Pas balik dilihat sudah tertimbun lagi. Kata suami kakak saya itu, septic tank sudah tidak tersumbat. (Dari keterangan anggota suami korban), disitu kami curiga," jelasnya.
Alhasil, pihak keluarga korban datang lagi ke rumah korban.
Dengan disaksikan RT dan RW setempat, serta aparat kepolisian dan lain-lain, lubang itu pun digali.
Alangkah kagetnya pihak keluarga saat mengetahui, ternyata di dalamnya ada mayat korban.
"Yang kami sakit hati, kakak kami difitnah, kakak kami pergi sama laki-laki, sementara kakak kami dalam kondisi hamil besar," urai Siti Nurhasanah lagi.
Ia menerangkan, memang banyak menemukan kejanggalan, terlebih saat korban hilang tak tahu di mana keberadaannya.
"Pernikahan belum 1 tahun. Ternyata sejak kakak hilang, suaminya itu minta ditemani anggotanya kalau tidur, tidak berani sendiri," sebutnya.