Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tangis Pria Penyandang Disabilitas, Cincin Emas 3 Gram Dirampas, Pelaku Ngaku dari Dinsos

Kisah pilu datang dari seorang penyandang disabilitas. Pria bernama I Ketut Merta (45) itu diketahui menjadi korban perampokan.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Tangis Pria Penyandang Disabilitas, Cincin Emas 3 Gram Dirampas, Pelaku Ngaku dari Dinsos
Tribun Bali/Eka Mita Suputra
I Ketut Merta (45) seorang disabilitas asal Desa Gunaksa menangis, saat menceritakan peristiwa cincinya yang dirampas oleh orang yang mengaku sebagai pegawai Dinas Sosial. 

Kemudian tiba-tiba wanita itu mengambil paksa cincin emas yang dikenakan oleh Ketut Merta.

Ia tidak kuasa melawan dan hanya bisa menangis saat cincin satu-satunya dirampas pelaku.

"Dia (wanita) tersebut lalu kabur, ke arah barat. Saya menangis, karena hanya punya cincin itu saja. Beratnya 3 gram," keluhnya.

Kini Ketut Merta berharap pihak kepolisian dapat segera menangkap pelaku perampokan.

Informasi tambahan, korban tinggal bersama kakaknya, I Ketut Kuat (70), yang mengalami stroke dan hanya terbaring di tempat tidur.

Sementara, Ketut Merta mengalami disabilitas sejak lama dan tidak bisa berjalan selayaknya orang biasa.

Baca juga: VIRAL Kakek di Bogor Dirampok hingga Diancam Ditembak, Uang Rp200 Ribu dan HP Raib

Kata Polisi

Berita Rekomendasi

Polsek Dawan yang menerima laporan atas perampokan yang menimpa Ketut Merta segera melakukan pendalaman.

Petugas sudah meminta keterangan dari korban.

Wakapolsek Dawan, Iptu I Made Madra, menjelaskan pihaknya juga sudah melacak nomor kendaraan pelaku.

"Anggota kami sebelumnya sudah turun terlebih dahulu, untuk meminta keterangan terkait kasus ini."

"Kami juga sudah menerima informasi terkait nopol sepeda motor, yang diduga milik dari pelaku yang merampas cincin korban," ungkapnya, dikutip dari Tribun-Bali.com.

Setelah dilakukan pelacakan, ternyata nopol sepeda motor yang diinformasikan korban tidak terdaftar.

"Kami sudah lakukan pelacakan nopol itu dan tidak ada. Dengan artian itu nopol palsu," ungkap Made Madra.

Meski demikian pihaknya akan tetap mendalami kasus ini, apalagi korbannya adalah seorang disabilitas yang tidak berdaya.

"Kami masih dalami kasus ini, semoga saja pelakunya bisa kami tangkap," harapnya.

(Tribun-Bali.com/ Eka Mita Suputra)

Berita lainnya seputar kasus perampokan.

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas