Bagikan Wafer Berisi Beling hingga Silet ke Anak-anak, Pria Ini Mengaku untuk Ritual Tolak Bala
Polisi menangkap pria yang diduga membagikan wafer berisikan benda berbahaya berupa pecahan kaca kepada sejumlah anak di Kecamatan Patrang
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JEMBER - Polisi menangkap pria yang diduga membagikan wafer berisikan benda berbahaya berupa pecahan kaca (beling), paku kecil, juga patahan silet/cutter kepada sejumlah anak di Kecamatan Patrang, Jember.
Dari keterangan pelaku, polisi mengatakan, pria berinisial AB (42) itu diduga menyebarkan wafer berisi beling untuk ritual tolak bala. Saat ini AB mendekam di penjara Polres Jember.
Pria asal Kelurahan Jember Lor, Kecamatan Patrang ini diduga menyebarkan wafer berisi benda berbahaya kepada anak-anak di Jalan Cempedak.
Baca juga: Bea Cukai Malang Selamatkan Kerugian Negara Lewat Pemusnahan Barang Hasil Penindakan
Polisi menangkap AB di warung sekitar RSD dr Soebandi Jember.
"Saat penggeledahan, kami menemukan beberapa bahan dan alat membuat makanan bersisi pecahan potongan benda tajam berbahaya," kata AKP Komang Yogi Arya Wiguna, Kasatreskrim Polres Jember kepada SURYAMALANG.COM, Selasa (3/8/2021).
Baca juga: Masyarakat yang Belum Punya NIK Tetap akan Dapat Vaksin Covid-19
Pihaknya masih mendalami motif AB menebar wafer berisi silet, pecahan beling, dan paku kecil.
"Pelaku mengaku itu untuk tolak balak. Tapi, kami masih dalami motifnya," terangnya.
Awalnya AB membeli wafer merek yang sama.
Kemudian AB membuka kemasan dan memasukkan pecahan benda berbahaya itu ke tengah wafer.
AB kembali menutup kemasan dengan cara disundut api, sehingga kemasan yang sobek terlihat merekat.
Lalu AB mendatangi rumah di Jalan Cempedak pada Pada Sabtu (31/7/2021).
Baca juga: Polri Tanggapi Rencana Pelaporan Temuan PPATK Terkait Sumbangan 2 Triliun yang Diketahui Bodong
Dia memberikan tiga bungkus wafer kepada seorang anak berusia 6 tahun.
Sebenarnya anak tersebut enggan menerima pemberian wafer itu.
Namun, AB tetap melempar bungkusan wafer.
Lantas bocah tersebut dan kakaknya yang berusia 9 tahun melihat wafer tersebut, dan langsung memunggutnya.
Dua bocah ini sempat membuka kemasan wafer, dan hendak mencicipinya.
Namun mereka merasakan sesuatu yang janggal, sehingga batal memakan wafer itu.
Kemudian bocah tersebut melaporkan wafer tersebut kepada orang tua, dan dilanjutkan melapor ke Polsek Patrang.
Ternyata AB juga menyebar wafer berbahaya tersebut di Jalan Manggis pada Ramadan lalu.
Baca juga: Ikatan Pedagang Pasar Harap Pemerintah Dirikan Sentra Vaksin di Dalam Pasar
Dalam kasus ini polisi menyita lima kemasan wafer berisi potongan benda tajam berbahaya, tiga gunting, satu tang potong, satu tang catut, satu toples kecil berisi seng, kawat berapa jenis paku dan bahan besi lainnya, dua korek api, dan satu kotak tempat membuat makanan.
Kronologi
Sejumlah anak di Kecamatan Patrang, Jember mendapatkan wafer berisikan benda berbahaya berupa pecahan kaca (beling), paku kecil, juga patahan silet/cutter.
Kini peristiwa itu sedang diselidiki oleh Polsek Patrang.
"Kami masih menyelidikinya. Kami baru menerima laporan itu pada Sabtu (31/7/2021) pekan kemarin. Baru satu orang yang melapor yakni warga Jalan Cempedak Kelurahan Jember Lor," ujar Kapolsek Patrang, AKP Heri Supadmo kepada Surya, Senin (2/8/2021).
Baca juga: Panglima TNI: Kalau Dulu Kita Masuk Angin Kerokan, Sekarang Kalau Greges Segera ke Puskesmas
Mulanya, polisi mendapatkan laporan dari M Yasin (48) warga Jl Cempedak, Kelurahan Jember Lor, Kecamatan Patrang, Sabtu (31/7/2021).
Yasin melaporkan bahwa anaknya mendapatkan wafer yang isinya benda berbahaya yakni paku kecil, dan pecahan benda keras yang diduga pecahan silet.
Baca juga: Ganjar Datangi Pusat Isolasi Pasien Covid-19 Nonton Pentas Seni Mahasiswa
Yasin mengetahui itu setelah anaknya mengadu kalau dirinya diberi wafer oleh seseorang.
Sang anak membuka wafer tersebut, dan mencuwilnya, lalu hendak mencicipnya.
Beruntung, sang anak merasakan keanehan dari wafer tersebut.
Baca juga: Pemprov DKI Segera Berikan Vaksin Dosis Ketiga Pada Nakes
Akhirnya, dia memecah wafer di bagian tengahnya. Keluarlah benda berbahaya tersebut.
Dua anak Yasin mendapatkan tiga bungkus wafer.
Yasin kemudian membuka seluruh wafer.
Dalam wafer-wafer tersebut terselip benda berbahaya itu.
Pecahan silet dan paku kecil bukan berada di dalam kemasan wafer, namun berada di tengah-tengah wafer.
Heri menyebut, ketika menerima wafer kermasan warna oranye itu, kemasan wafer dalam keadaan utuh.
"Kemasannya masih utuh ketika anak-anak itu menerima. Yang membuka kemasan anak-anak itu," ujar Heri.
Peristiwa itu kemudian dilaporkan ke Mapolsek Patrang.
Baca juga: Dianiaya Lalu Diasingkan, Pasien Covid-19 Ini Akhirnya Meninggal, Polres Toba Segera Bertindak
Dari informasi yang dihimpun Surya, ternyata peristiwa serupa sebelumnya sudah tersiar di lain kelurahan di Kecamatan Patrang.
Namun tidak pernah ada yang melaporkan peristiwa itu ke polisi.
Beberapa anak dari sejumlah kelurahan di Kecamatan Patrang dikabarkan juga mendapatkan wafer yang mereknya sama.
Baca juga: RAMALAN ZODIAK Cinta Besok Selasa, 3 Agustus 2021: Aries Cobalah Lebih Sabar, Capricorn Pengertian
"Kalau ada yang menerima wafer sejenis, dengan benda berbahaya itu, bisa melapor ke kami, ke Polsek Patrang," tegas Heri.
Pria Tak Dikenal
Sebelumnya, seorang pria yang tak dikenal membagi-bagikan wafer kepada anak-anak yang sedang bermain di halaman rumah.
Yang mengerikan, wafer tersebut ternyata berisi benda tajam seperti silet, paku, hingga staples.
Baca juga: Hibah Uang Rp 2 Triliun Ternyata Hoaks, Kenapa Kita Kaget?
Menurut kapolsek Patrang, AKP Hedi Supadmo, perbuatan tersebut terjadi pada Jumat, 30 Juli 2021 lalu.
Orangtua anak-anak yang menerima wafer tersebut akhirnya melapor ke Polsek Patrang.
Dia menuturkan, sudah ada dua anak yang menerima wafer berisi benda tajam tersebut, masing-masing berumur 3 tahun dan 9 tahun.
Informasi dari anak-anak tersebut kepada orangtuanya, saat sedang bermain, mereka didatangi seseorang yang menyebarkan kue wafer.
Setelah dibuka, ternyata isinya ada potongan silet, staples, dan barang tajam lainnya yang sudah disisipkan dalam lapisan-lapisan wafer yang sudah dalam kemasan.
Dia mengatakan, saat ini polisi masih melakukan penyelidikan dan belum mengetahui motif pelaku.
Namun dia mengimbau agar orangtua lebih waspada ketika anaknya bermain.
Anak-anak juga diimbau agar tidak sembarangan menerima pemberian dari orang asing.
Apabila warga mendapati ada yang mencurigakan, warga juga diminta untuk melapor.
Artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Kronologi Temuan Wafer Berisi Silet: Anak Pelapor Sempat Mencicipi Tapi Rasanya Aneh
Artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Pria Tak Dikenal Bagi-bagi Wafer ke Anak-anak di Jember, Saat Dibuka Isinya Silet dan Staples
Artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Ritual Tolak Balak Antar Pria Jember Ini Masuk Penjara, Sebar Wafer Berisi SIlet, Beling, dan Paku