Janda 2 Anak Dibunuh Kekasihnya, Pelaku Sakit Hati Korban Tak Angkat Telepon, Merasa Tak Dihargai
Seorang janda 2 anak tewas dibunuh kekasih. Pelaku sakit hati korban tak angkat teleponnya.
Penulis: Miftah Salis
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM- Seorang janda dua anak tewas dibunuh kekasih.
Pelaku sakit hati korban tak angkat teleponnya.
Hal tersebut membuat pelaku merasa tak dihargai.
Janda 2 anak, SS (29), dibunuh kekasihnya di indekos di Gang Taher RT 3 RW 1, Pemukiman Desa Malang Rapat, Kecamatan Gunung Kijang, Bintan.
Aksi pembunuhan ini terbongkar setelah korban berteriak minta tolong.
Warga pun berdatangan.
SS ditemukan sudah tergeletak bersimbah darah.
Peristiwa pembunuhan terjadi pada Rabu (4/8/2021) sekira pukul 20.30 WIB.
Mengutip dari Tribun Batam, nyawa korban tak bisa diselamatkan saat warga sekitar sedang menghubungi perangkat RT setempat.
Baca juga: FAKTA Pembunuhan Berantai di Sintang, Nenek hingga Cucu Ditemukan Tewas, Pelaku Berhasil Ditangkap
Baca juga: Pasangan Suami Istri dan Cucunya Tewas Dibunuh, Terduga Pelaku Ditembak Polisi
Baca juga: Pengakuan Pelaku Pembunuhan Kekasih di Bintan: Sakit Hati Saya, Ditelepon Tiga Kali Tak Diangkat
Dibunuh kekasih
SS ternyata dibunuh oleh kekasihnya berinisial BN (40).
SS dan BN berasal dari Soe, NTT.
Keduanya saling mengenal selama 7 bulan.
Setelah beraksi, BN langsung kabur ke dalam hutan.
Pelaku akhirnya berhasil diamankan di dekat perkebunn kelapa sawit selang 2 jam setelah pembunuhan.
"Alhamdulillah pelaku berhasil diamankan setelah dilakukan pengejaran selama 2 jam," kata Kapolres Bintan, AKBP Bambang Sugihartono, Kamis (5/8/2021), mengutip Tribun Batam.
Kesal telepon tak diangkat, merasa tak dihargai
Kepada polisi, BN membeberkan alasannya membunuh sang kekasih.
Awalnya, BN menghubungi SS.
Namun, SS tak mengangkat telepon BN.
BN bahkan menghubungi hingga tiga kali.
Pelaku pun sakit hati dan merasa tak dihargai.
Baca juga: Pria 50 Tahun di Bogor Dibunuh, Leher Korban Alami Luka Benda Tajam, Polisi Buru Pelakunya
Baca juga: Kronologi Pembunuhan Perawat Pasien Covid-19 di Banjarbaru, Pelaku Tergiur Saldo di Rekening Korban
Baca juga: Ketua Asosiasi Kafe Coba Bunuh Diri untuk Protes PPKM, Istri Ungkap Usaha Tutup, hanya Sisa 1 dari 6
"Sakit hati saya. Waktu itu saya masak air sampai buat teh 4 gelas di rumah. Saya telepon-telepon dia tiga kali tak diangkat-angkat."
"Maksud saya, kalau memang ada masalah, selesaikanlah baik-baik," katanya, Kamis (5/8/2021), mengutip Tribun Batam.
Pelaku mengaku, ia sempat meminta korban untuk menghargainya sebagai lelaki.
Saat pulang ke kos, pelaku pun gelap mata.
BN melukai leher dan kepala SS menggunakan parang panjang.
"Saya selama ini sudah cukup sabar sama dia. Sudah cukup sakit hati saya,” katanya.
Kini pelaku diamankan di Polres Bintan.
Pelaku dijerat Pasal 338 dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.
(Tribunnews.com/Miftah, Tribun Batam/Alfandi Simamora)
Berita lain kasus pembunuhan.