Tiga Tahun Sejak Gempa Lombok, 22.682 Unit Rumah Tahan Gempa Belum Selesai Dibangun
Masih ada sisa 10 persen rumah korban gempa yang belum selesai dibangun atau sebanyak 22.682 unit rumah.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili
TRIBUNNEWS.COM, MATARAM – Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mencatat, sebanyak 221.062 unit dari 243.744 unit rumah yang rusak akibat bencana gempa Lombok tiga tahun lalu (2018), sudah selesai diperbaiki.
Kini masih ada sisa 10 persen rumah korban gempa yang belum selesai dibangun atau sebanyak 22.682 unit rumah.
Kepala Bidang Rehabilitasi, Rekonstruksi dan Kerjasama Penanggulangan Bencana BPBD NTB Ilham Ardiansyah menjelaskan, pembangunan rumah tahan gempa (RTG) dilakukan melalui dua tahap dengan dana Rp 6,3 triliun lebih.
Pengerjaan tahap pertama sebanyak 226.430 unit RTG, hingga saat ini sudah 211.820 unit selesai dikerjakan atau 99 persen.
Sisanya 1 persen atau 2.350 unit rumah dalam tahap pengerjaan.
Kemudian pengerjaan RTG tahap dua sebanyak 17.314 unit rumah, sudah selesai pengerjaan fisiknya sebanyak 9.242 unit atau 82 persen.
Sementara sisanya 509 unit rumah dalam proses pengerjaan dan 1.275 unit masih tahap perencanaan.
"Sehingga secara keseluruhan progres pembangunan RTG sudah mencapai 90 persen," kata Ilham kepada TribunLombok.com, Kamis (5/8/2021).
Terhadap rumah yang belum rampung, Ilham mengungkapkan tujuh permasalahan yang menjadi penyebab.
Di antaranya, belum rampungnya rekonsiliasi data penerima bantuan stimulan.
Belum adanya SK penetapan (validasi) penerima bantuan stimulan di 3 kabupaten yaitu Kabupaten Lombok Utara, Kabupaten Lombok Tengah, dan Kabupaten Lombok Barat.
"Masih terdapat dana bantuan yang sudah dibagikan kepada masyarakat namun belum berprogres," ujarnya.
Kemudian masih terdapat pemblokiran dana bantuan stimulan di Kabupaten Lombok Utara.
Baca juga: Ado Masud Sempat Jadi Pengungsi dan Relawan Gempa di Sulbar Saat Belum Dilantik Jadi Wabup Mamuju