Pengabdian Bidan Muda di Pedalaman Baduy, Jalan Kaki 2 Kilometer Hingga Sempat Ditolak Warga
Pengabdian seorang bidan yang bekerja di di Puskesmas Cisimeut, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten, patut diacungi jempol.
Editor: Adi Suhendi
Pihaknya pun mulai memberikan pemahaman kepada warga terkait pentingnya pengobatan sejak dini untuk mendeteksi gejala persalinan yang paling buruk sekalipun.
Baca juga: Warga Cibaduyut Bandung Dihebohkan Dengan Kemunculan Ular Sanca Sepanjang 2 Meter di Atap Rumah
"Apalagi kan disini angka kematiannya sangat tinggi. Sehingga saya tergerak untuk membantu dan terjun langsung ke dalam proses kesehatan masyarakat," katanya.
Ia menjelaskan selama perjalanannya dalam memberikan pelayanan kesehatan sering mendapatkan banyak rintangan yang menghadang baik dari sisi internal dan eksternal.
Apalagi kerap kali, dirinya mendapatkan perlakuan yang menyakitkan berupa penolakan pada saat awal-awal masuk untuk memeriksa warga Baduy Luar.
"Banyak yang menolak, karena mereka kan jarang ketemu orang asing. Saya sering menerima tindakan yang keras dari warga saat saya hampiri mereka menutup pintu rumah dan menolak untuk dilakukan pemeriksaan di Posyandu," katanya
Bahkan saking frustrasinya ia sempat mengatakan dirinya bukanlah orang jahat seperti yang dipikirkan mereka.
Perlahan-lahan dengan seiringnya waktu berjalan dan dirinya pun tetap melakukan langkah-langkah humanis, ia mampu untuk meyakinkan masyarakat Baduy luar dan bahkan saat ini menjadi satu-satunya bidan yang dipercaya masyarakat baduy untuk berobat.
"Saya melakukan pendekatan ke kokolot serta tokoh masyarakat di sana untuk bisa diterima. Saya sampai setahun ditolak hingga akhirnya diterima," jelasnya.
Pihak keluarganya pun sangat mendukung langkahnya sebagai salah satu abdi negara di bidang kesehatan untuk menuntaskan persoalan yang sudah sejak lama di masyarakat Baduy.
Terkahir, ia meminta kepada pemerintah Kabupaten Lebak, Provinsi dan Pusat agar dapat memperhatikan nasib para tenaga kesehatan yang berada di pelosok.
Hal tersebut lantaran, dirinya dan teman-teman yang lainnya masih berstatus honorer hingga berpuluh-puluh tahun lamanya.
"Harapannya semoga pemerintah dapat memperhatikan nasib para bidan dan tenaga kesehatan yang lainnya terutama yang mengabdi di pelosok. Ya saya juga berharap agar pemerintah dapat mengangkat kita juga sebagai PNS juga," tutupnya.
Artikel ini telah tayang di TribunBanten.com dengan judul Perjuangan Bidan di Pedalaman Baduy: Susuri Jalan 2 Km demi Bantu Persalinan, Sempat Ditolak Warga