Cucuran Keringat dan Air Mata Temani Langkah Suparno Jumar Jaga Sungai Ciliwung, Begini Kisahnya
Bagi Suparno Jumar, sungai memiliki makna dan memori tersendiri dalam hidupnya. Bahkan, setiap pagi ia selalu membersihkan sampah Sungai Ciliwung
Editor: Content Writer
Sungai merupakan tempat belajar
Bangga menjadi relawan sekaligus river defender, Suparno mengungkapkan dirinya memiliki kesan tersendiri. Ia merasa bisa menjaga sungai dari dekat, dan hal tersebut adalah panggilan jiwanya.
“Energi saya bisa tersalurkan dan tidak ada batasan ruang dan waktu ketika ingin berinteraksi dengan sungai. Dan sudah hampir dua tahun ini masuk pandemi, saya secara pribadi bersyukur bisa mendapatkan oksigen premium dari pinggir sungai. Selain itu, saya juga sudah 3x melakukan perjalanan di sungai dari Kota Bogor sampai Pintu Air Manggarai,” kisah Suparno.
Bagi Suparno, sungai merupakan tempat belajar. Ia pun tak jarang mengajak anak-anaknya untuk turut serta dalam kegiatannya bersama dengan komunitas di lingkungan Sungai Ciliwung.
Selain itu, dirinya begitu terbuka, bahkan mengajak teman-teman di perguruan tinggi untuk belajar dan berbagi sudut pandang dari aneka disiplin ilmu yang kelak bisa diterapkan untuk pelestarian sungai.
“Kami ingin bahwa sungai yang berkontribusi besar terhadap kelangsungan hidup manusia dan alam semesta ini diberikan ruang yang pantas bahkan kalau boleh dibilang terhormat. Karena hari ini kita masih sangat bergantung dengan air bersih khususnya dari sungai. Sungai adalah tempat dimana kita bergantung dengan air. Tidak hanya manusia, karena disitu juga ada flora dan fauna,” tutup Suparno.