Pangdam XVIII Kasuari Imbau Tokoh Adat Saireri Ajak Pemuda Bangun Tanah Papua dengan Damai
Pangdam mengajak para pemuda tidak berkonflik karena konflik hanya akan mengakibatkan penderitaan, kesengsaraan, dan kedukaan.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Dewi Agustina
Gelar tersebut diberikan kepadanya saat ia masih menjabat sebagai Danrem di Biak.
Momen tersebut menjadikannya semakin percaya diri dan totalitas untuk bekerja di tanah Papua dan memiliki banyak saudara di Papua.
"Saya sebagai Man Waren Saireri sangat mendukung apa yang LMA akan terus kerjakan, karena langsung bersentuhan dengan adat. Adat budaya adalah peradaban tradisi dari para leluhur dan nenek moyang kita namun tidak boleh statis harus dinamis mengikuti perkembangan zaman," kata dia.
Cantiasa juga mengapresisasi seluruh tokoh-tokoh di Papua Barat yang telah bekerjasama memerangi wabah sehingga kasus Covid-19 di Papua Barat menurun.
"Jika kita bersatu dalam satu visi dan tujuan, maka semua tantangan itu dapat kita atasi. Karena itu, sinergi di antara kita, antar lembaga Pemerintah dan seluruh komponen masyarakat menjadi kunci kekuatan kita dalam menghadapi tantangan tersebut," kata Cantiasa.
Baca juga: Terima Wagub Papua Barat, Wapres Maruf Amin Pastikan akan Kunjungi Bumi Cendrawasih
Sementara itu Ketua Harian LMA Franky Umpain berharap para generasi muda dan para Kepala suku dapat duduk bersama dalam merancang Papua Barat yang lebih baik kedepan.
"Terima kasih, ini mimpi kami bahwa temu adat ini harus berjalan, karena Man Waren Saireri bersama Kepala suku besar Arfak sudah memulai merajut sebuah kenyamanan untuk menjaga kebangsaan kita dan semoga jangan berhenti sampai di sini," kata dia.
Di akhir acara Cantiasa menyerahkan bantuan kepada LMA Papua Barat yang diterima langsung oleh Franky Umpain.
Acara tersebut dihadiri Gubernur Provinsi Papua Barat Dominggus Mandacan yang juga sebagai Kepala Suku Besar Arfak, para pejabat Kodam dan para tokoh masyarakat adat, tokoh agama, tokoh pemuda serta tokoh perempuan masyarakat adat Saireri.