Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Habisi Adik Ipar Gegara Sampah Terbang, Tukang Asah Pisau Ngaku Menyesal: Dia Sering Maki-maki Saya

Pria bernama Husnan (55) di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) tega menghabisi nyawa adik iparnya Fitriah (44).

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Habisi Adik Ipar Gegara Sampah Terbang, Tukang Asah Pisau Ngaku Menyesal: Dia Sering Maki-maki Saya
Kolase Tribunnews.com: Dok. Polresta Mataram dan Kompas.com/Fitri R
(Kiri) Tersangka saat diamankan oleh pihak kepolisian dan (Kanan) Lokasi pria habisi adik ipar di Kota Matara, NTB. 

TRIBUNNEWS.COM - Pria bernama Husnan (55) di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) tega menghabisi nyawa adik iparnya, Fitriah (44).

Peristiwa itu terjadi di Lingkungan Gubug Memben, Kelurahan Pagesangan Barat, Kecamatan Mataram, Kota Mataram.

Korban dianiaya secara sadis menggunakan senjata tajam oleh pelaku pada Senin (20/9/2021).




Pemicu pembunuhan adalah hal sepele, yakni ada gelas plastik bekas minuman yang diterbangkan angin dan jatuh ke pekarangan rumah Husnan.

Kini, pelaku menyesal telah menghabisi nyawa adik iparnya sendiri.

"Minta maaf sama semua keluarga, semua. Baik keluarga saya maupun keluarga korban," ujar Husnan, Rabu (29/9/2021), dilansir Tribun Lombok.

Dia mengaku nekat menghabisi nyawa adik iparnya karena tersulut emosi setelah cekcok pada sore harinya.

Baca juga: 7 Fakta Bos Besi Tua Dihabisi Anak Buah di Riau, Ada Motif Asmara, Rp200 Juta Milik Korban Digondol

Baca juga: Dendam Sering Dipanggil dengan Sebutan Kangkung, Pria di Mataram Habisi Adik Ipar, Ini Kronologinya

BERITA TERKAIT

Di samping itu, dia pun memendam rasa sakit hati cukup lama karena merasa sering dihina oleh korban.

Husnan mengakui dia dan adiknya sering terlibat cekcok karena masalah sepele.

Apalagi, kata Husnan, semasa hidupnya, korban kerap memanggilnya dengan sebutan nama yang membuatnya merasa terhina.

"Dia sering memaki maki saya dengan kata kotor, memanggil saya dengan kangkung."

"Itu penghinaan dan sangat merendahkan, saya dendam, saya malam itu emosi dan langsung mengambil pisau," ungkap Husnan, seperti dilansir Kompas.com.

Dikatakan Husnan, ia menganiaya korban menggunakan pisau yang dulu pernah digunakannya melubangi pintu ketika bekerja sebagai tukang kayu.

Pisau sepanjang 25 sentimeter itu juga kerap digunakannya membuat lubang kunci.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas