Polisi Tak Ingin Berandai-andai soal Pelaku Pembunuhan di Subang: Fokus Cari Petunjuk dan Kesesuaian
Polisi mengatakan pihaknya tak ingin berandai-andai mengenai pelaku pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
"Kalau memang ada kesesuaian, Insya Allah dalam waktu dekat kami temukan tersangkanya," ucapnya.
Baca juga: Update Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Polisi Panggil Tiga Orang Dekat Tuti Suhartini
Baca juga: Rumah Kasus Subang Kini Tak Berpenghuni: Selain Kotor, Ada Perubahan Jumlah Benda Ini
Sejauh ini, polisi telah mengumpulkan sejumlah bukti dan petunjuk terkait kasus pembunuhan di Subang.
Dikutip dari Kompas.com, petunjuk dan bukti yang sudah dikumpulkan diantaranya bercak darah di kamar korban dan mobil, jejak kaki, dan sidik jari yang hingga saat ini masih diidentifikasi.
Tak hanya itu, polisi juga menemukan papan penggilasan yang terdapat bercak darah, pisau, dan pakaian korban.
Papan penggilasan itu disembunyikan di rak barang bekas sebelum akhirnya ditemukan.
Selain itu, puluhan saksi telah diperiksa, termasuk suami Tuti, Yosef; istri muda Yosef, Mimin; dan kakak Tuti, Lilis.
Diketahui, Tuti dan Amalia ditemukan dalam kondisi tewas di bagasi mobil Alphard di kediamannya di Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Subang, Rabu (18/8/2021).
Sesaat sebelum ditemukan tewas, seorang saksi mengaku sempat melihat seseorang memarkirkan Alphard tersebut.
Namun, sosok yang dimaksud saksi itu hingga kini belum terkuak.
Kejadian Luar Biasa
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Erdi A Chaniago, menyebut kasus pembunuhan Tuti dan Amalia sebagai kejadian luar biasa.
Baca juga: Sering Disebut Dalam Berita Kasus Pembunuhan di Subang, Siapa Mimin Istri Kedua Yosef?
Baca juga: Kepala Desa Jelaskan Mengenai Kabar Keretakan Hubungan Keluarga Korban Pembunuhan di Subang
Pasalnya, dalam kasus ini minim alat bukti dan saksi kejadian.
Tak hanya itu,Erdi bahkan mengatakan pembunuhan terhadap Tuti dan Amalia kemungkinan sudah direncanakan.
"Karena ini merupakan suatu kejahatan yang memang luar biasa, yang kemungkinan terencana."