Tagar #PercumaLaporPolisi Trending di Twitter, Imbas Penghentian Kasus Dugaan Ayah Rudapaksa Anaknya
Media sosial belakangan ini memang tengah diramaikan dengan adanya kasus dugaan ayah merudapaksa ketiga anaknya di Luwu Timur, Sulawesi Selatan.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Daryono
Dikutip dari TribunTimur, SA mengatakan orang-orang tidak memahami kejadian yang sebenarnya.
Menurut SA, RS memaksakan kehendak.
Ia pun membantah anggapan dimana ia bisa mempengaruhi penyelidikan kasus ini hingga akhirnya dihentikan oleh polisi.
"Terus kalau kita mau secara analisa atau logika, saya ini siapa mau mempengaruhi ini (kasus). Tuduhannya (ke saya) bahwa bisa mempengaruhi penyidik."
Baca juga: Kronologi Kasus Ayah Diduga Rudapaksa 3 Anaknya yang Kembali Viral, Berawal dari Cerita si Bungsu
"Sedangkan bupati, ketua DPRD diambil (ditangkap). Apalagi semacam kita ini kalau memang melakukan kesalahan," kata SA, Jumat (7/10/2021).
SA membantah telah merudapaksa ketiga anak kandungnya sendiri.
Bahkan menurut SA, tuduhan tersebut sangatlah tidak masuk akal.
Pascadilaporkan pada 2019 lalu, SA mengaku sudah tidak bertemu dengan anaknya.
"Takutnya saya dilaporkan dengan masalah baru lagi, itu sudah saya jaga. Saya sudah tahu karakter mamanya, saya nda mau. Cukup saya kirimkan uang makannya tiap bulan, terus itu (bukti transfer) saya fotocopy bukti-buktinya (transfer)."
Baca juga: PSI Minta Buka Kembali Kasus dan Visum Ulang Dugaan Rudapaksa Tiga Anak di Luwu Timur
"Saya tanyakan kepada bank, apakah rekening (RS) ini masih aktif untuk memastikan uang yang saya transfer sampai ke mamanya, karena tidak ada rekening anaknya," ujar dia.
SA juga mengaku sejak terjadinya masalah dengan RS, ia tidak pernah berkomunikasi lagi.
Kini SA hanya berharap agar laporan baliknya bisa ditindaklanjuti oleh Polres Luwu Timur untuk mengembalikan nama baiknya.
Selain itu SA juga khawatir jika kondisi psikologis ketiga anaknya menjadi terganggu.
Baca juga: Mabes Polri Pastikan Penyelidikan Kasus Tiga Anak Saya Diperkosa Telah Sesuai SOP
"Ini juga anak nanti psikologisnya bagaimana, nanti dia misalkan masuk sekolah (di-bully), oh ayahnya kasih begini (perkosa). Pasti mi iya di-bully (anak saya) di sekolah bahwa sudah di-anu sama ayahnya."