Tidak Profesional Sidik Kasus Pedagang Jadi Tersangka Usai Dianiaya Preman, 2 Perwira Polsek Dicopot
Mabes Polri menegaskan penanganan kasus pegadang cabai yang dianiaya preman tidak profesional
Editor: Erik S
Tak sampai di situ, cek-cok antara keduanya ternyata viral di media sosial.
"Kalau dari keterangan kawan-kawan yang sesama penjual di sini memang dibilang kalau si Beni subuhnya sudah mendatangi warung ibu Gea yang lokasinya di dalam, bukan yang di sini. Masalah uang bulanan kalau tidak silap, tapi Beni gagal mendapat uang yang dimintanya. Jadi paginya karena situasi macet dan becak orang ibu Gea itu agak kejalan jadi orang sudah lewat," ujarnya.
Tak berselang lama, lanjut Boru Regar, Beni datang sama kawan-kawannya.
Cekcok masalah becak yang menghalangi jalan.
"Mungkin ya itu jadi pintu awalnya penyebab cekcok di samping uang kutipan. Jadi itulah cekcok tidak terhindar. Dan saat kejadian, suami Gea itu memindahkan becak ke dalam pajak. Eh tahu-tahunya pas ia balik istrinya udah lebam-lebam," bebernya.
Boru Siregar ini pun mengaku kalau di Pasar Gambir ini kerap banyak pengutipan preman.
"Ampun kalau di sini, banyak kali yang ngutip. Dari organisasi ini lah itu lah. Makin merajalela mereka," ucapnya.
Sementara itu suami Gea yang dihubungi Tribun Medan, Endang Hura menyebutkan bahwa pihaknya turut meminta keadilan atas kasus yang menimpa istrinya.
"Ya semoga kasus yang sudah ditangani Polda Sumut ini dapat memberi keadilan. Karena memang saat ini saya hanya fokus untuk pemulihan istri dan trauma anak-anak," ucapnya.
Sementara itu, istri Beni, Nurhalimah memberikan penjelasan terkait video viral di media sosial.
"Saya istri dari Beni, yang masalahnya sempat viral di Pajak Gambir. Saya mau menjelaskan permasalahan sebenarnya tidak seperti yang viral itu. Awalnya, suami saya minta tolong untuk menggeser becak dari suami bu Gea. Di saat kondisi itu macet. Tapi, respons suami Bu Gea langsung geber-geber dan Bu Gea marah-marah, suami saya sempat menyatakan kenapa marah, Bu Gea langsung meludahi suami saya dan menarik baju dan tas suami saya. Bahkan, anaknya keluar ikut memukul suami saya dengan kayu," katanya.
Terkait video itu, Halima mengaku bahwa video viral itu sepenggal dan hanya menyudutkan suaminya.
"Mohon kebijaksanaan bapak Kapolda dan Kapolrestabes untuk melihat kasus ini lebih jernih. Di sini kami yang jadi korban dengan kasus ini. Ini berimbas pada nafkah dan anak-anak," katanya.
Tak hanya itu, Halimah mengaku keluarga sudah mencoba mengadakan mediasi dengan Bu gea dan timnya.