Bentrok dengan Aparat Keamanan, Kader HMI Mataram Alami Luka Robek Bagian Kepala
Massa pun dipukul mundur dan dibubarkan paksa dan dalam situasi gaduh itu, beberapa mahasiswa terkena pentungan
Editor: Eko Sutriyanto
Ia menjelaskan, demo dilakukan HMI Cabang Mataram itu untuk menyambut dua tahun kepemimipinan Jokowi-Ma'ruf.
Mereka mengusung #Rapor Merah Dua Tahun Kabinet Indonesia Maju.
Mahasiswa tidak puas dengan kinerja Presiden Joko Widodo dan wakilnya KH Ma'ruf Amin.
Ia mengutip janji kampanye Presiden Jokowi pada Pemilu 2019.
Bahwa lima tahun ke depan Jokowi-Ma'ruf akan menuntaskan segala jenis masalah, mulai kemiskinan, pembangunan, pendidikan.
Namun program-program pemerintahan menurutnya tidak bisa dibuktikan.
Pj Ketua Umum HMI Cabang Mataram Pahri Rahmat mengatakan, salah satu kegagalan itu adalah Undang-undang Cipta Kerja atau Omnibus Law.
Undang-undang tersebut sangat eksploitatif dan hanya berpihak kepada majikan pengeruk keuntungan.
Dengan sejumlah kajian yang dilakukan oleh akademisi dan guru besar.
Mereka berkesimpulan sama, undang-undang ini berpotensi meningkatkan eksploitasi, cacat dan sarat akan kepentingan.
"Bisa kita lihat apa yang terjadi di kepemimpinan hari ini," cetusnya.
Belum lagi kasus kekerasan, tercatat 402 orang jadi korban kekerasan brutal aparat saat melakukan aksi demonstrasi.
Artikel ini telah tayang di TribunLombok.com dengan judul Demo 2 Tahun Jokowi - Ma'ruf Ricuh di Depan DPRD NTB, Kader HMI Mataram Luka-luka