Setelah Gibran, Bupati Karanganyar Ikut Komentari Warganya Tewas saat Diklat Menwa UNS
Bupati Karanganyar buka suara terkait tewasnya mahasiswa UNS saat diklat Menwa, dia bakal mengawal dan mengikuti kasus yang merenggut nyawa warganya.
Penulis: Theresia Felisiani
"Kejadian apa pun yang terjadi di Kota Solo itu tanggung jawab saya," ungkap dia kepada TribunSolo.com, Selasa (26/10/2021).
"Sudah nanti saya koordinasikan dengan Pak Rektor, lagi diurus Pak Kapolres, kita tunggu saja hasil penyelidikan," ujarnya menekankan.
Gibran menambahkan saat ini dirinya masih menunggu hasil autopsi GE dari RSUD Moewardi.
"Kita tunggu saja hasil autopsi seperti apa, yang jelas saya sangat menyayangkan kejadian seperti ini, bikin malu," katanya.
Dia mengimbau bagi yang melakukan pelatihan fisik, jangan berlebihan.
"Jangan berlebih, jangan sampai kejadian kayak seperti ini terlulang lagi," ujarnya.
Belum Ada Tersangka
Polisi menyebut belum menetapkan tersangka meski tewasnya mahasiswa UNS, GE (20) saat diklat Menwa diduga pukulan hingga terjadi penyumbatan otak.
Kasatreskrim Polresta Surakarta AKP Djohan Andika mengatakan, ada banyak saksi yang diperiksa yang terdiri dari peserta, panitia dan pembina.
Selain itu, polisi juga akan memeriksa sejumlah saksi lainnya yakni seperti dokter.
"Kami akan mintai keterangan dokter yang menerima pertama kali korban, yang kini juga melakukan autopsi," katanya kepada TribunSolo.com, Rabu (27/10/2021).
"Kami juga minta keterangan ahli seperti forensik dan ahli pidana," tambahnya.
AKP Djohan Andika menjelaskan, ada sebanyak 25 panitia dalam acara diklat Menwa UNS itu.
Namun, polisi hanya melakukan pemeriksaan terhadap panitia yang mengikuti acara tersebut hingga acara dihentikan.