Pedihnya Jadi Manusia Silver; Sekujur Tubuh Perih Berlumur Cat, Diuber-uber Satpol PP Pula
Nur dan Erna terpaksa melakoni hidup jadi manusia silver demi bertahan hidup. Segala usaha dan kerja sudah dicoba, tapi selalu gagal.
Editor: cecep burdansyah
”Anak saya kalau sore itu les. Anak saya bilang ke saya, cita-citanya jadi dokter. Saya terus berusaha agar ke depan nasibnya tidak seperti saya,” ucap Nur lirih.
Pendapatan menurun
Setali tiga uang dengan nasib yang dialami Nur dirasakan oleh Erna (26). Erna menjadi manusia silver diajak oleh Nur yang menjadi sahabatnya.
”Saya dulu di koperasi, karena ada Covid-19 enggak jalan, jadinya bangkrut. Makanya beralih ke manusia silver,” ujar Erna.
Bahkan dari situ rumah tangga Erna mengalami keretakan. Dia ditinggal kabur suaminya yang memilih perempuan lain.
”Anak saya satu umur 4 tahun. Sekarang anak dititipkan ke orangtua saya di Pandeglang,” tuturnya.
Belakangan ia mengeluh pendapatannya menurun. Ramainya kontroversi keberadaan manusia silver membuat pendapatan mereka mengalami penyusutan yang sangat tajam.
”Kemarin-kemarin ramai balita yang dicat silver sampai viral. Ada juga manusia silver yang tertangkap jadi maling. Itu sangat berdampak banget pada pendapatan sehari-hari. Belum lagi ditambah faktor cuaca, sekarang sering hujan. Kalau hujan ya kami enggak melakukan aktivitas di jalan,” kata Erna.
Erna dan Nur berharap cobaan berat ini segera berakhir. Kedua janda itu sangat menginginkan perubahan dalam hidupnya.
”Ya kalau ada kerjaan juga mending pilih kerjaan lain daripada manusia silver seperti ini,” kata Erna.
Sebab menurutnya butuh kesabaran tinggi menjalaninya. Belum lagi upaya untuk menghilangkan cat dari tubuhnya itu.
”Harus mandi berkali-kali biar cat hilang semua di badan. Mandi sampai kira-kira 2 jam. Itu juga harus digosok-gosok pakai sabun cuci biar hilang semua catnya,” ujarnya.
Keterpaksaan
Kepepet, itu pula yang menjadi alasan seorang pria yang menjadi manusia silver di kawasan Jalan Aria Putra, Ciputat, Kota Tangsel. Pria berusia 34 tahun itu kerap dijuluki si 'Silver' oleh para warga sekitar maupun pedagang sekitar ruas jalan itu.