Anak Dilarang Ujian dan Dapodik Dihapus karena Nunggak Biaya, Wali Murid di Bengkulu Gugat Sekolah
Gara-gara tunggakan sekolah, seorang wali murid di Kota Bengkulu menggugat sekolah anaknya.
Editor: Daryono

“Saat itu saya sudah mengajukan pindah sekolah. Kami datang bawa surat rekomendasi dari calon sekolah baru anak saya di Madrasah Ibtidaiyah. Tujuannya meminta surat pindah,” kata Siti Masrohah.
SDIT Alhasanah tak memberikan surat pindah.
Pasalnya Siti Masroha masih memiliki tunggakan yang harus dibayar.
“Tapi saat itu tak disebutkan berapa nilainya,” katanya.
Baca juga: Nadiem Makarim: Pendidikan Musik Tradisi Masuk Kurikulum PAUD Hingga SMA
Alhasil tunggakanpun makin besar karena anaknya tetap bersekolah di sana. Namun menurut Hasanah pihak sekolah tak memberikan solusi tentang apa yang harus dilakukan.
Anaknya masih tetap bersekolah sampai satu hari kejadian itu tiba.
Menurut Siti, satu hari saat duduk di kelas V, anaknya tiba-tiba tak bisa mengikuti ujian semester.
Alasannya karena ada tunggakan biaya tadi.
“Peristiwa dikeluarkan dari kelas saat ujian itu benar-benar membuat emosional anak saya terganggu. Dia malu sekali,” katanya.
Karena kejadian itu, sekolah meminta pihak Siti membayar sebesar Rp 3 juta.
“Siti lalu meminjam uang pada seorang kepala Taman Kanak-kanak,” begitu tertulis dalam Kronologi yang disusun kuasa hukumnya, Benni Hidayat SH.
Masalah muncul lagi saat anaknya sudah duduk di kelas VI.
Saat itulah surat dari sekolah datang meminta pembayaran sebesar Rp 15 juta lebih pada tanggal 20 Agustus 2020.
Isi suratnya jika tak dilunasi maka pembelajaran sang anak akan dihentikan sementara.